Sebagaiwarga komunitas mangrove, api-api memiliki beberapa ciri yang merupakan bagian dari adaptasi pada lingkungan berlumpur dan bergaram. Di antaranya: Akar napas serupa paku yang panjang dan rapat, muncul ke atas lumpur di sekeliling pangkal batangnya. Daun-daun dengan kelenjar garam di permukaan bawahnya.
Hutan Mngrove merupakan salah satu ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam tinggi. Biasanya hutan ini di dominasi dengan tumbuhan berkayu dan tumbuh di sepanjang garis pantai dan subtropis. Ciri-ciri tanaman yang ada pada hutan mangrove biasanya adalah akar yang terlihat di permukaan tanah dan bisa hidup di tanah baca jenis-jenis tanah dengan kadar oksigen mangrove mempunyai beberapa keterkaitan dan kontribusi dalam pemenuhan kebutuhan manusia baik fungsinya dalam penyediaan bahan pangan, papan, dan kesehatan, serta kontribusinya terhadap lingkungan. Fungsi hutan mangrove itu sendiri dibagi menjadi lima, yaitu fungsi fisik, fungsi kimia, fungsi biologi, fungsi ekonomi, dan fungsi FisikFungsi fisik hutan mangrove menegaskan bahwa secara fisik, hutan mangrove mempunyai fungsi yang sangat penting, diantaranyaMenjaga kestabilan garis pantaiFungsi paling utama dari ekosistem hutan mangrove adalah menjaga kestabilan garis pantai. Hal ini tentu saja sangat penting karena apabila garis pantai tidak terjaga dengan baik, maka garis pantai lama-lama akan terkikis oleh gelombang air laut. Kondisi ini dikhawatirkan akan menyebabkan rusaknya lokasi pantai karena abrasi pantai sehingga daratan akan menyempit karena pantai dari dan abrasiAbrasi merupakan proses pengikisan tanah atau daratan oleh gelombang air laut. Proses ini terjadi ketika air laut terbawa angin ke daratan dan kembali lagi ke laut dengan membawa material-material daratan seperti tanah atau pasir. Jika terus-terusan dibiarkan, maka dataran akan semakin terkisis dan menyempit, maka dari itu dibutuhkan hutan mangrove yang juga menjadi barikade terdepan dalam mencegah abrasi pantai secara sedimenSelain menjaga kestabilan garis pantai dan mencegah abrasi, hutan mangrove juga berfungsi untuk menahan sedimen sehingga jika terjadi secara terus-menerus, maka akan menumbuhkan lahan baru atau memperluas daratan. Hal ini dapat terjadi karena sistem perakaran mangrove yang sangat rapat dan lebat dapat menahan atau memerangkap sedimen yang terbawa oleh air penyangga proses intrusiIntrusi air laut merupakan salah satu masalah lingkungan yang banyak dihadapi oleh masyarakat kawasan ekosistem pantai di Indonesia. Intrusi air laut itu sendiri adalah naiknya batas antara permukaan air tanah baca ciri air tanah yang baik dengan permukaan air laut ke arah daratan. Perbedaan tekanan dimana tenakan air tanah lebih kecil dibandingkan air laut sehingga menyebabkan batas antara air tawar dan asin menjadi kabur sehingga air tanah di wilayah pesisir pantai menjadi mangrove membantu untuk memberikan batasan sehingga gelombang air laut dapat dipecah ketika melewati hutan mangrove sehingga masuknya air asin ke dalam pori-pori tanah atau daratan dapat diperkecil sehingga tidak terjadi kelangkaan air tawar di kawasan KimiaSelain fungsi fisik, hutan mangrove memiliki fungsi secara kimia dimana hal ini berhubungan dengan bagaimana hutan mangrove berperan dalam kegiatan yang bersifat kimiawi, diantaranyaPenghasil oksigen & penyerap karbon dioksidaHutan mangrove mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk seperti yang terjadi pada kebanyakan ekosistem hutan lain. Selain dapat menghasilkan dari proses fotosintesis, hutan mangrove juga dapat menyerap lebih banyak karbon dibanding ekosistem hutan lainnya karena tumbuhan pada hutan mangrove memiliki lebih banyak daun sehingga lebih banyak menyerap karbon dalam jumlah yang lebih banyak, dan melepaskan karbon lebih sedikit ke atmosfer baca fungsi atmosfer, lapisan atmosfer .Pengolah limbahSiestem perakaran hutan mangrove yang sangat rapat dan juga kokoh membuat hutan mangrove berfungsi untuk menyerap dan mengolah limbah hasil pencemaran industri sehinggal limbah tersebut tidak mencemari air Biologi Fungsi biologi berkaitan erat dengan bagaiman hutan mangrove berperan dalam hal yang berkaitan dengan lingkungan biologinya, diantaranyaSumber makananFungsi biologi hutan mangrove yang pertama adalah sebagai salah satu bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan penting bagi invertebrata pemakan bahan pelapukan, yang juga berfungsi sebagai makanan bagi hewan-hewan yang lebih besar seperti ikan laut, udang, juga binatang laut groundHutan mangrove berfungsi juga sebagai kawasan asuhan atau pemijahan bagi hewan-hewan yang biasa berkembang biak dan tumbuh di area hutan mangrove seperti udang, ikan, kepiting, kerang, dan sebagainya sebelum akhirnya dilepas kemabli ke hutan setelah persinggahan dan habitat satwa langkaBanyak sekali hewan-hewan yang menjadikan hutan mangrove tempat persinggahan hingga menjadikannya tempat berkembang biak. Selain itu hutan mangrove menjadi habitat bagi banyak burung-burung langka seperti kera ekor panjang, dan juga buaya rawa. Selain itu ada juga harimau bengal, kijing bintik, kancil, dan satwa-satwa liar lain yang pertumbuhannya jarang dan terancam mengalami NutfahPlasma nutfah merupakan pembawa sifat keturunan yang dapat berupa organ utuh atau bagian dari tumbuhan atau hewan serta mikroorganisme, sehingga plasma nutfah dianggap sebagai salah satu kekayaan alam berharga. Keberadaan plasma nutfah sangat bermanfaat baik bagi perbaikan jenis-jenis flora dan fauna juga keberlangsungan kehidupan liar itu sendiri di masa EkonomiHutan mangrove juga mempunyai sisi ekonomis yang mana hal ini sangat baik untuk menunjang perekonomian masyarakat sekitar hutan. Fungsi ekonomi dari hutan mangrove diantaranyaPenghasil kayuSalah satu fungsi ekonomi utama dari hutan mangrove adalah pohon-pohon yang ada di dalam hutan mangrove bisa dimanfaatkan dapat dimanfaatkan sebagaimana pohon-pohon pada ekosistem hutan umumnya. Kayu dari pohon-pohon di hutan mangrove dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan sebagai bahan pembuatan furniture juga bahan bangunan. Selain itu, kayu dari tanaman di hutan mangrove dapat digunakan sebagai kayu bakar sehingga dapat menjadi alternatif bahan bakar baku industri kertasSelain dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bangunan dan bahan bakar, kayu dari tanaman di hutan mangrove juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas karena kayu tanaman hutan mangrove memiliki kualitas yang tidak kalah bagus dari kayu lainnya sebagai bahan baku bibit hewanKarena menjadi salah satu tempat untuk berkembangbiak banyak hewan, hutan mangrove pun berfungsi menjadi tempat pembibitan hewan, terutama ikan. Kondisi air yang baik merupakan salah satu alasan mengapa kawasan hutan mangrove sangat baik untuk dijadikan penghasil bibit hewan yang Lain Hutan MangroveSelain fungsi fisik, biologi, kimia, dan ekonomi, ada pula fungsi lain dari hutan mangrove, diantaranyaKawasan WisataBanyak yang menganggap bahwa ekosistem hutan mangrove merupakan kawasan yang mempunyai nilai estetika, baik dari faktor alamnya juga kehidupan yang ada di dalamnya. Sehingga dengan keunggulan hutan mangrove tersebut dapat memberikan objek wisata yang berbeda salah satunya karena karakteristik hutan yang berada di di dua alam yaitu darat dan air laut.Kawasan pendidikanIndonesia merupakan negara dengan area hutan mangrove terbesar di dunia, sehingga hal ini cukup menguntungkan bagi para pelajar dan para peneliti yang akan meneliti lingkungan hutan mangrove. Keunikan dan keberagaman yang ada di hutan mangrove dapat dijadikan sarana untuk edukasi maupun rekreasi bagi tadi beberapa fungsi penting dari hutan mangrove, maka dari itu perlu sekali diadakannya prinsip perlingungan, pembelajaran, serta pemanfaatan pada area hutan mangrove. Semau tentu memerlukan kerjasama dari semua pihak baik masyarakat dan pemerintah agar kawasan hutan mangrove tidak rusak oleh orang-orang tidak bertanggungjawab.
serasahyang dihasilkan oleh hutan mangrove.Berbagai kelompok moluska ekonomis juga sering ditemukan berasosiasi dengan tumbuhan penyusun hutan mangrove.(Brunodkk, 1998)hut an mangrove merupakan jenis maupun komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang surut. Mangrove mempunyai kecenderungan
Yang bukan merupakan ciri ciri tumbuhan penyusun hutan mangrove adalah a. berakar napas b. berakar tunggang c. berakar banyak d. sukulen e. vivipar sama tolong jelasin ye dikit candycity E. vivipar. vivipar adalah nama lain dari makhluk hidup yang berkembang biak dengan cara beranak. jadi, vivipar tidak ada hubungannya sama sekali dengan hutan. RhdtlAisyi E. vivipar karena vivipar adalah hewan yang berkembang biak dengan beranak atau melahirkan, sedangkan tumbuhan tidak berkembang biak dengan beranak atau melahirkan More Questions From This User See All
Jenismangrove yang ditemukan di Indonesia lebih banyak dibanding dengan Negara Asia lainnya, jumlah spesies yang ditemukan sebanyak 48 jenis mangrove (Noor et al., 2006). Ekosistem Mangrove merupakan suatu ekosistem peralihan antara darat dan laut. Salah satu komponen utama penyusun ekosistem mangrove adalah vegetasi mangrove.
Pengertian Hutan Mangrove Hutan mangrove merupakan ekosistem hutan di daerah pantai yang terdiri dari kelompok pepohonan yang dapat hidup dalam lingkungan berkadar garam tinggi. Salah satu ciri tanaman mangrove mempunyai akar yang menyembul ke permukaan. Penampakan mangrove mirip seperto hamparan semak belukar yang memisahkan daratan dengan laut. Kata mangrove berasal dari bahasa portugis mangue yang artinya tumbuhan, dan dari bahasa inggris grove yang artinya Hutan mangrove merupakan suatu kelompok jenis tumbuhan berkayu yang tumbuh disepanjang garis pantai tropis dan subtropis yang terlindung dan mempunyai semacam bentuk lahan pantai dengan tipe tanah anaerob. Ciri ciri Hutan Mangrove Kurang abrasi tanahnya Salinitas tanahnya tinggi terjadinya daur penggenangan oleh pasang surut air laut Hanya sedikit sekali jenis tumbuhan yang dapat hidup Jenis tumbuhan yang bisa tumbuh bersifat khas karena telah melewati proses adaptasi dan juga evolusi Itulah beberapa ke khasan yang dimiliki oleh ekosistem hutan bakau tersebut. Ekosistem hutan bakau ini adalah ekosistem yang sangat unik. Ekosistem hutan mangrove ini harus dipelihara dan dilestarikan, Hal ini dikarenakan ekosistem hutan mangrove ini sangat berguna dan mengandung fungsi yang banyak. Bentuk Adaptasi Hutan Mangrove Mengembangkan Akar Tunjang Pengembangan akar tunjang ini dilakukan pada mangrove Rhizophora spp. Mangrove ini umumnya hidup di zona terluar dari lingkungan hutan mangrove. Pengembangan akar tunjang ini dilakukan untuk dapat bertahan hidup dari derasnya gelombang laut yang menerpa. Penumbuhan akar napas ini dilakukan pada mangrove jenis Avicennia spp dan Sonneratia spp. Akar napas ini muncul dari pekatnya lumpur dan tujuannya untuk mengambil oksigen dari udara . Penggunaan Akar Lutut Untuk pohon keneka atau Bruguiera spp, bentuk adaptasi yang dilakukan ialah akar lutut atau knee root. Akar Papan Adaptasi dengan menggunakaan akar papan dilakukan pada tumbuhan nirih atau Xylocarpus spp. Akar papan yang dimiliki oleh tumbuhan ini bentuknya panjang dan berkelok- kelok. Keduanya tersebut berguna untuk menunjang tegaknya pohon di atas lumpur dan untuk mendapatkan udara untuk bernapas. Lubang Pori Atau Lentisel Kebanyakan dari flora yang tumbuh di hutan mangrove ini mempunyai lentisel atau lubang pori. Lubang ini berguna untuk bernafas. Contohnya ialah di tanaman pepagan. Mengeluarkan Kelebihan Garam Mengeluarkan kelebihan garam merupakan bentuk adaptasi fisiologis. Adaptasi ini dapat dilakukan oleh Avicennia spp, berguna untuk mengatasi salinitas yang tinggi. Avicennia spp mengeluarkan kelebihan garam lewat kelenjar di bawah daunnya. Pengembangan Sistem Perakaran Yang Hampir Tidak Tertembus Oleh Air Garam Adaptasi ini dilakukan pada Rhizophora spp, dimana ketika air yang telah terserap telah hampir tawar. Kandungan garam sekitar 90% hingga 97% tidak dapat melewati saringan akar- akar ini. sementara untuk garam yang sudah terserap di tubung pohon akan diakumulasikan di daun tua dan akan terbuang sendiri pada saat daun tersebut gugur. Fungsi Hutan Mangrove Fungsi Ekonomi Dilihat dari segi ekonomisnya, hutan mangrove ini berguna sebagai Menghasilkan beberapa jenis kayu yang kualitasnya diakui baik Menghasilkan hasil- hasil non kayu. Hasil non kayu yang dihasilkan hutan ini dikenal dengan Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK. Hasil hutan bukan kayu ini umumnya mirip arang kayu, tanin, bahan pewarna, kosmetik, hewan, serta bahan makanan dan juga minuman. Fungsi Ekologis Dilihat dari segi ekologisnya, hutan mangrove ini berguna sebagai Hutan mangrove berguna sebagai pelindung pantai dari abrasi ombak- ombak laut yang bisa mengikis pinggir- pinggir pantai Menjadi habitat berbagai macam jenis hewan. Hewan- hewan yang hidup di sekitar pantai adalah biawak air, kepiting bakau, udang lumpur, siput bakau, dan berbagai jenis ikan belodok Menjadi tempat hidup atau habitat bagi banyak tumbuhan atau flora Manfaat Hutan Mangrove Onrizal, 2006 Fungsi ekosistem mangrove mencakup fungsi fisik menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dari erosi laut/abrasi, intrusi air laut, mempercepat perluasan lahan, dan mengolah bahan limbah, fungsi biologis tempat pembenihan ikan, udang, tempat pemijahan beberapa biota air, tempat bersarangnya burung, habitat alami bagi berbagai jenis biota dan fungsi ekonomi sumber bahan bakar, pertambakan, tempat pembuatan garam, bahan bangunan, makanan, obat-obatan & minuman, asam cuka, perikanan, pertanian, pakan ternak, pupuk, produksi kertas & tannin dll. Kusmana dalam Onrizal, 2006 menyatakan bahwa hutan mangrove berfungsi sebagai 1 penghalang terhadap erosi pantai dan gempuran ombak yang kuat; 2 pengolah limbah organik; 3 tempat mencari makan, memijah dan bertelur berbagai biota laut; 4 habitat berbagai jenis margasatwa; 5 penghasil kayu dan non kayu; 6 potensi ekoturisme. Ishyanto dalam Onrizal, 2006 Hutan mangrove secara mencolok mengurangi dampak negatif tsunami di pesisir pantai berbagai Negara di Asia. Hal ini terjadi karena adanya Rhizophora. Rhizophora memantulkan, meneruskan dan menyerap energi gelombang tsunami yang diwujudkan dalam perubahan tinggi gelombang tsunami ketika menjalar melalui rumpun Rhizophora bakau. Hutan mangrove mengurangi dampak tsunami melalui dua cara, yaitu kecepatan air berkurang karena pergesekan dengan hutan mangrove yang lebat, dan volume air dari gelombang tsunami yang sampai ke daratan menjadi sedikit karena air tersebar ke banyak saluran kanal yang terdapat di ekosistem mangrove. Permasalahan Hutan Mangrove Permasalahan riil yang ada sekarang terhadap hutan mangrove baik di dunia maupun di Indonesia secara khusus adalah terjadinya kerusakan akibat pemanfaatan yang melebihi kebutuhan dan meninggalkan asas keberlanjutan. Faktor penyebab terjadinya kerusakan pada hutan mangrove diantaranya; Pemanfaatan yang tidak terkontrol, karena ketergantungan masyarakat yang menempati wilayah pesisir sangat tinggi. Konversi hutan mangrove untuk berbagai kepentingan perkebunan, tambak, pemukiman, kawasan industri, wisata dll. tanpa mempertimbangkan kelestarian dan fungsinya terhadap lingkungan sekitar. Akibat Rusaknya Hutan Mangrove Instrusi air laut Instrusi air laut adalah masuknya atau merembesnya air laut ke arah daratan sampai mengakibatkan air tawar sumur/ sungai menurun mutunya, bahkan menjadi payau atau asin Harianto, 1999. Dampak instrusi air laut ini sangat penting, karena air tawar yang tercemar intrusi air laut akan menyebabkan keracunan bila diminum dan dapat merusak akar tanaman. Turunnya kemampuan ekosistem mendegradasi pengikisan sampah organic, minyak bumi dll. Menurunnya keanekaragamanhayati di wilayah pesisir Meningkatnya abrasi pantai Turunnya sumber makanan, tempat pemijah & bertelur biota laut. Akibatnya produksi tangkapan ikan menurun. Turunnya kemampuan ekosistem flora pesisir pantai dalam menahan tiupan angin, gelombang air laut dlll. Meningkatnya pencemaran pantai. Pemecahan Masalah Terhadap Rusaknya Mangrove Untuk konservasi hutan mangrove dan sempadan pantai, Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Keppres No. 32 tahun 1990. Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai, sedangkan kawasan hutan mangrove adalah kawasan pesisir laut yang merupakan habitat hutan mangrove yang berfungsi memberikan perlindungan kepada kehidupan pantai dan lautan. Sempadan pantai berupa jalur hijau selebar 100 m dari pasang tertinggi ke arah daratan. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan hutan mangrove antara lain Penanaman kembali hutan mangrove reboisasi Penanaman mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya dapat masyarakat terlibat dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta pemanfaatan hutan mangrove berbasis konservasi. Model ini memberikan keuntungan kepada masyarakat antara lain terbukanya peluang kerja sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat. Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah pantai dapat diatur menjadi kota ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata pantai ekoturisme berupa wisata alam atau bentuk lainnya. Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggungjawab. Ijin usaha dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi, khususnya di wilayah pesisir. Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan lokal tentang konservasi. Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir. Program komunikasi konservasi hutan mangrove. Penegakan hukum. Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinya dalam memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat penting dilibatkan yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu juga mengandung pengertian bahwa konsep-konsep lokal kearifan lokal tentang ekosistem dan pelestariannya perlu ditumbuhkembangkan kembali sejauh dapat mendukung program tersebut. demikianlah artikel dari mengenai Hutan Mangrove Pengertian, Ciri, Bentuk Adaptasi, Fungsi, Manfaat, Permasalahan, Akibat Rusaknya, Pemecahan Masalahnya , semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda semua.Ciribioma hutan hujan tropis selanjutnya adalah sinar matahari yang sulit mencapai dasar atau lantai hutan. Bioma hutan hujan tropis dipenuhi oleh berbagai tumbuhan, mayoritas merupakan tumbuhan tinggi dengan daun yang besar. Selain itu, tumbuhan tinggi dengan daun besar dan lebat membentuk kanopi serupa atap hutan hujan tropis.
Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Sekumpulan tumbuhan yang hidup dan tumbuh di sepanjang bibir pantai disebut dengan hutan bakau atau mangrove. Hutan bakau atau hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau, dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu. Fungsi hutan mangrove ini sejatinya adalah untuk melindungi pantai dari abrasi pantai, yaitu pengikisan yang disebabkan oleh ombak sebagai penahan abrasi, hutan mangrove ternyata memiliki banyak fungsi lainnya salah satunya sebagai rumah dari berbagai flora dan fauna. Baca juga Mengapa Pemanasan Global dapat Mengancam Habitat Mangrove? Jenis-jenis tanaman mangrove Ada berbagai macam jenis tanaman yang hidup di hutan mangrove, selain pohon bakau. Jenis-jenis tanaman tersebut sebagai berikut Avicennia Avicennia atau yang juga sering dikenal dengan nama api api merupakan daftar tanaman pertama yang banyak menghiasi hutan bakau. Tanaman ini merupakan jenis tanaman yang mudah diidentifikasi, di mana tanaman ini selalu tumbuh di tepi laut maupun daerah tepi sungai. Ukuran dari tanaman ini cenderung sedang hingga besar, di mana memiliki buah atau biji yang kecil – kecil. Banyak yang mengatakan bahwa tanaman ini memiliki banyak khasiat kesehatan, salah satunya adalah dapat membantu mengobati sakit gigi dan juga dapat dijadikan salep sebagai obat luka.