Kamu pernah tidak? Saat memegangi sendok atau benda logam yang di dekatkan panas atau listrik, maka panas atau listrik itu akan kita rasakan bukan? Tangan menjadi terkena panas dan tersengat listrik. Hal ini adalah efek dari peristiwa penghantaran panas oleh bahan konduktor. Ingin tahu lebih lengkap mengenai Konduktor? Yuk simak pembahasannya dibawah ini! Pengertian KonduktorCiri-Ciri Bahan KonduktorBahan-Bahan KonduktorSyarat Bahan Konduktor1. Modulus Elastisitas Cukup Besar2. Konduktivitas yang Baik3. Koefisien Muai yang Kecil4. Kekuatan Mekanis yang Tinggi5. Daya Termoelektrik yang Berbeda antar BahanContoh Bahan Konduktor Konduktor yaitu suatu zat atau bahan yang mempunyai kemampuan guna menghantarkan panas ataupun arus listrik. Pada konduktor tersebut, mampu menghantarkan listrik dengan baik, karena didalamnya memiliki hambatan jenis yang sangat kecil. Besar tahanan satu ini dipengaruhi oleh jenis material atau bahan penyusunnya, ukuran panjang, hambatan, dan luas penampang bahan. Penghantar atau konduktor bisa mengacu kedalam beberapa hal seperti dibawah ini Konduktor Listrik Yaitu material yang bisa menghantarkan arus listrik secara mudah. Konduktor Panas Yaitu material yang bisa menghantarkan panas secara mudah. Konduktor Musik Yaitu orang yang memimpin pertunjukkan paduan suara, musik, simfoni, atau lainnya. Kondektur Merupakan salah satu pekerjaan didalam transportasi massal publik. Ciri-Ciri Bahan Konduktor Karakteristik atau ciri-ciri dari bahan konduktor terbagi kedalam beberapa jenis, diantaranya seperti dibawah ini Karakteristik Listrik Yaitu yang mana memiliki peranan guna menunjukkan kemampuan konduktor pada saat dialiri oleh arus listrik. Karakteristik Mekanik Yaitu yang mana menunjukkan kemampuan si konduktor didalam hal daya tarik. Selain itu, konduktor juga memiliki beberapa sifat seperti berikut ini Daya Elektro-Motoric Termo. Daya Hantar Panas. Kekuatan Tegangan Listrik. Konduktivitas Listrik. Koefisien Suhu Tahanan. Bahan-Bahan Konduktor Bahan yang biasanya dipakai untuk konduktor diantaranya ialah sebagai berikut Logam Campuran Alloy Yaitu suatu logam yang berasal dari bahan tembaga atau alumunium yang dicampur dengan logam lain dengan takaran tertentu. Hal satu ini bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan mekanis dari si logam itu sendiri. Logam Paduan Yaitu suatu campuran dari dua maupun lebih beberapa jenis logam yang dikombinasikan secara peleburan smelting, kompresi, atau pengelasan welding. Logam Biasa Contohnya alumunium, tembaga, dan besi. Masingmasing bahan konduktor memiliki hambatan jenis yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa bahan konduktor yang sering digunakan dengan nilai hambatan jenisnya, seperti ini Bahan Konduktor Hambatan Jenis Ohm m Perak 1,59 x 10-8 Tembaga 1,68 x 10-8 Emas 2,44 x 10-8 Alumunium 2,65 x 10-8 Tungsten 5,60 x 10-8 Besi 9,71 x 10-8 Platina 10,6 x 10-8 Air raksa 98 x 10-8 Nikrom logam campuran Ni, Fe, Cr 100 x 10-8 Bahan yang sangat umum dimanfaatkan sebagai penghantar konduktor adalah tembaga. Bahan tembaga tersebut, memiliki nilai hambatan jenis relatif yang sangat kecil serta harganya yang murah dan melimpah di alam. Syarat Bahan Konduktor Suatu bahan bisa dikatakan memiliki sifat konduktor, apabila memenuhi beberapa syarat dibawah ini 1. Modulus Elastisitas Cukup Besar Sifat satu ini, sangat penting digunakan saat berlangsung pendistribusian tegangan tinggi. Dengan adanya modulus elastisitas yang tinggi, maka suatu bahan konduktor tidak akan rentan terjadi suatu kerusakan karena adanya tegangan tinggi. Penghantar listrik yang berwujud cair semacam air raksa, berwujud gas semacam neon, dan berwujud padat seperti logam. 2. Konduktivitas yang Baik Konduktivitas yang baik terhadap sebuah bahan konduktor adalah yang memiliki nilai hambatan jenis relatif kecil. Semakin kecil nilai hambatan jenisnya, maka akan semakin baik nilai dari konduktivitas suatu bahan. Besar hambatan jenis akan berbanding terbalik dengan konduktivitas bahan. Konduktivitas suatu bahan berhubungan dengan daya hantar panas serta daya hantar listrik. Daya hantar panas akan menyebutkan jumlah panas yang dapat melalui suatu bahan dalam selang waktu tertentu. Bahan logam yaitu bahan yang memiliki daya hantar panas tinggi, jadi bahan logam akan cenderung memiliki nilai konduktivitas yang sangat tinggi sebagai bahan konduktor. Daya hantar terhadap listrik akan menunjukan kemampuan suatu bahan konduktor saat menghantarkan arus listrik. Besar dari suatu daya hantar listrik konduktor ini, akan sangat dipengaruhi dengan besar hambatan jenis yang dimiliki oleh suatu bahan konduktor. Hambatan jenis bisa dinyatakan ke dalam bentuk persamaan berikut ini R = ρ l/A Keterangan R = Hambatan ρ = Hambatan jenis l = Panjang penghantar meter A = Luas penampang kawat m2. 3. Koefisien Muai yang Kecil Bahan yang memiliki koefisien muai kecil tidak akan mudah berubah wujud, ukuran atau volume karena pengaruh dari perubahan suatu temperatur tertentu. R = R { 1 + α t – t} Keterangan R = Besar hambatan selepas berlangsungnya perubahan suhu R = Besar hambatan awal, sebelum berlangsungnya perubahan suhu t = Temperatur suhu akhir di dalam C t = Temperatur suhu awal di dalam C α = Koefisien temperatur tahanan nilai hambatan jenis. 4. Kekuatan Mekanis yang Tinggi Bahan konduktor memiliki kekuatan mekanis yang tinggi, jadi bisa menghantarkan panas atau listrik dengan baik. Bahan yang memiliki kekuatan mekanis yang tinggi juga memiliki partikel penyusun yang rapat. Pada saat bahan konduktor didekatkan dengan sumber panas atau arus listrik, maka akan berlangsung vibrasi atau getaran terhadap bahan conductor. Melalui vibrasi atau getaran tersebut, panas ataupun arus listrik akan mengalir dari ujung menuju ujung bahan yang lainnya. Sifat mekanis bahan tersebut sangat penting, khususnya pada saat bahan konduktor terletak diatas tanah. Bahan conductor ini, harus diketahui sifat mekanisnya karena hal itu berkaitan dengan pendistribusian tegangan tinggi terhadap saluran arus listrik. 5. Daya Termoelektrik yang Berbeda antar Bahan Dalam rangkaian listrik, arus listrik selalu mengalami terjadinya perubahan daya termoelektrik akibat adanya perubahan suatu temperatur. Titik temperatur berhubungan dengan jenis bahan logam yang digunakan sebagai konduktor. Hal tersebut, sangat penting guna mengetahui efek yang ditimbulkan pada saat dua jenis logam berbeda dipasang dalam satu titik kontak. Dalam keadaan temperatur yang berbeda, maka bahan memiliki hasil konduktivitas yang berbeda. Ada beberapa struktur dari bahan konduktor, diantaranya yaitu A. Berdasarkan susunan kawat atau penampang Kawat pejal. Kawat berlilit. Kawat berongga. Kawat serabut. B. Berdasarkan susunan atau struktur material Kawat atau bahan dari logam murni. Kawat atau bahan dari logam campuran alloy. Kawat atau bahan dari logam paduan. Contoh Bahan Konduktor Dibawah ini, ada beberapa contoh bahan konduktor yang bisa ditemukan dengan mudah, diantaranya yaitu 1. Tembaga Tembaga memiliki daya hantar listrik tinggi, yaitu sebesar 57 m/ pada suhu 20 oC dengan koefisien muai suhu 0,004/ oC. Pada tembaga tersebut, mempunyai daya tarik 20 sampai 40 kg/mm2. Penggunaan tembaga sebagai bahan penghantar, contoh terhadap kawat berisolasi NYA, NYAF, kabel NYM, NYY, NYFGbY, lamel mesin dc cincin seret pada mesin AC, busbar, dan lainnya. 2. Alumunium Aluminium murni mempunyai massa jenis 2,7 g/cm3, dengan titik leleh 658 oC dan tidak memiliki sifat sebagai korosif. Pada aluminium tersebut, memiliki daya hantar sebesar 35 m/ atau sekitar 61,4% dari daya hantar tembaga. Aluminium murni mudah untuk dibentuk, karena lunak dengan kekuatan tarik 9 kg/mm2. Makanya, aluminium sering dicampur dengan tembaga guna memperkuat daya tariknya. Pemakaian aluminium yaitu seperti pada penghantar ACAR Aluminium Conductor Alloy Reinforced, ACSR Aluminium Conductor Steel Reinforced. 3. Air Raksa Air raksa yaitu satu-satunya logam yang berwujud cair dengan hambatan jenis sebesar 0,95 dengan koefisien suhu 0,00027 /oC. Pemakaian air raksa yaitu ada pada cairan pompa difusi, gas pengisi tabung elektronik, elektroda di bahan instrumen guna mengukur elektris bahan dielektrik padat, dan sebagai pengisi cairan termometer. 4. Besi Besi merupakan suatu logam yang baik dengan watak menurun, kapasitas redaman, dan cairan di alam. Biasanya, bahan besi digunakan sebagai bahan pembuatan tutup lubang got, perlengkapan masak, jembatan, suku cadang mobil, gedung metro, dan lainnya. Besi juga bisa menjadi elemen inti dalam pembuatan motor, generator, fitur penyimpanan audio atau video dan lainnya, transformer. Bahkan magnet permanen yang dibuat dari besi juga digunakan dalam aplikasi kedokteran Magnetic resonance imaging MRI. 5. Kuningan Kuningan banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik, karena biayanya yang sangat rendah. Sebagian persentase seng dicampur dengan proporsi berbeda yang membuat nyaris 15 tipe kuningan. Secara universal, kuningan yaitu salah satu paduan dari bahan tembaga. Untuk hal itu, kuningan digunakan untuk membuat konektor, sakelar, kontak, dan lainnya. Menariknya, kuningan merupakan logam yang baik untuk membuat perlengkapan musik karena watak akustik dan uletnya. 6. Bahan Lainnya Selain itu, ada juga beberapa bahan lainnya yang memiliki sifat konduktor, diantaranya yaitu seperti dibawah ini Perak Perunggu Merkuri Emas Platinum Grafit. Itulah beberapa pembahasan lengkap mengenai Pengertian Konduktor. Gimana? Sangat mudah dipahami kan? Semoga pembahasan diatas, bisa membantu dan bermanfaat untuk kalian semua sobat 😀 Originally posted 2021-08-11 145249.ContohDestilasi dalam Kehidupan Sehari-Hari. Oleh Materi IPA Diposting pada 16 Agustus 2021. Distilasi merupakan proses pemisahan yang penting dalam kimia, industri, dan ilmu makanan. Contoh penggunaan destilasi yang paling sederhana misalnya saja tpemurnian alkohol, desalinasi, pemurnian minyak mentah, dan membuat gas cair dari udara. Konduktor merupakan benda yang berfungsi sebagai media bagi arus listrik dan untuk penghantar panas yang merambat dan melakukan perpindahan. Benda konduktor sering kita temukan pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari. Diantara salah satu fungsi dari konduktor yakni digunakan sebagai bahan peralatan dapur ataupun peralatan listrik. Nah, kali ini kita akan bahas tuntas mengenai apa itu konduktor? Mulai dari pengertian, fungsi, ciri-ciri, cara kerja hingga contoh benda dan bahan yang bersifat konduktor. Apa itu konduktor? Konduktor adalah benda-benda yang dapat digunakan sebagai perantara untuk menghantarkan panas, suara, ataupun listrik. Konduktor sendiri merupakan istilah yang sering muncul dalam dunia kelistrikan. Benda yang berfungsi sebagai konduktor tidak hanya berwujud padat saja. Namun juga dapat berupa beragam zat yang lainnya. Misalnya saja benda dengan wujud cair, atau bahkan gas sekalipun. Benda yang termasuk sebagai konduktor listrik merupakan benda yang memiliki konduktivitas yang tinggi, namun resistansi rendah. Selain itu, benda tersebut juga memiliki kandungan elektron yang bersifat bebas. Jadi kandungan elektron yang terdapat didalamnya tidak terikat. Hal ini akan menyebabkan molekulnya melepaskan elektron-elektron itu dengan mudah. Karena sifat benda konduktor yakni memiliki kandungan elektron yang tidak terikat, maka muatan listrik dapat merambat dengan mudah di dalamnya. Kemudian muatan tersebut akan dihantarkan ke seluruh permukaan benda, atau dipindahkan ke benda lain yang bersinggungan dengan konduktor. Fungsi Konduktor fungsi konduktor Secara umum, fungsi konduktor adalah sebagai media bagi arus listrik. Hal ini berlaku baik jenis listrik statis maupun listrik dinamis untuk merambat atau berpindah. Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaannya juga sangat banyak. Beberapa contoh fungsi konduktor adalah sebagai bahan Peralatan masak. Peralatan listrik. Kabel listrik. Simak penjelasan lebih lengkap dari setiap fungsi konduktor yang ada dibawah ini. 1. Digunakan Untuk Peralatan Memasak Benda-benda konduktor sering digunakan untuk alat-alat rumah tangga seperti peralatan memasak. Untuk memasak, kita membutuhkan beragam benda konduktor yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Oleh karenanya, peralatan memasak biasanya menggunakan bahan yang memiliki sifat konduktivitas tinggi. Misalnya saja seperti stainless, aluminium dan berbagai jenis bahan logam lainnya. 2. Digunakan Untuk Peralatan Listrik Selain digunakan untuk membuat peralatan memasak. Konduktor juga sering dipakai untuk membuat berbagai peralatan listrik. Alat-alat elektronik seperti setrika, solder, ataupun elemen pemanas. Membutuhkan material berbahan konduktor yang bisa menghantarkan panas dengan cepat. 3. Dipakai Untuk Kabel Listrik Pada sebuah rangkaian listrik kabel berfungsi sebagai konduktor, yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik pada jaringan, kemudian mengedarkannya pada peralatan elektronik, kita juga membutuhkan adanya bahan yang memiliki konduktivitas tinggi. Kemudian melihat kebutuhan tersebut maka dibuatlah bahan kabel listrik yang juga dibuat dengan beragam material berbahan konduktor yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Salah satu contoh bahan konduktor yang paling baik adalah tembaga. Dimana, tembaga merupakan bahan yang memiliki sifat konduktivitas tinggi, yang dapat menghantarkan dan mengedarkan arus listrik pada jaringan dengan sangat baik. Ciri – Ciri Bahan Konduktor ciri-ciri konduktor Ciri bahan konduktor memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari jenis bahan lainnya. Nah, apa saja ciri-ciri konduktor? Adapun ciri-ciri konduktor adalah sebagai berikut Menghantarkan panas. Menghantarkan listrik. Koefisien suhu tahanan. Tekstur bahan. Koefisien temperatur tekanan. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa simak penjelasannya dibawah ini. 1. Menghantarkan Panas Ciri khas yang pertama dari bahan konduktor adalah kemampuannya sebagai penghantar panas yang baik. Jadi, jenis bahan-bahan konduktor yakni memiliki daya hantar panas yang tinggi dibandingkan jenis bahan lainnya. 2. Menghantarkan Listrik Sifat dari bahan konduktor yakni memiliki kandungan elektron yang tidak terikat dan dapat bergerak bebas, maka jenis bahan konduktor sangat baik digunakan untuk menghantarkan arus listrik. Pada bahan konduktor, arus listrik dapat merambat dan menyebar ke seluruh permukaannya. Jika bersinggungan dengan bahan sejenisnya, muatan listrik juga akan ditransfer dan melakukan perpindahan dengan mudah. 3. Koefisien Suhu Tahanan Ciri-ciri konduktor yang lainnya adalah dapat mengalami proses pemuaian. Dimana, bahan konduktor mengalami reaksi pemuaian karena adanya koefisien suhu tahanan yang mengalami penyusutan. 4. Tekstur Bahan Konduktor biasanya didominasi oleh benda-benda dengan tekstur bahan yang padat. Salah satu contoh bahan konduktor yakni seperti logam. Dimana bahan logam ini memang merupakan media penghantar panas dan listrik yang paling tinggi. 5. Koefisien Temperatur Tekanan Selanjutnya, ciri khas dari bahan konduktor adalah terkait dengan koefisien temperatur tekanan yang dimilikinya. Bahan-bahan dengan jenis ini biasanya memiliki resiko mengalami pemuaian maupun penyusutan dalam kondisi tertentu. Apabila suhu panas, benda-benda konduktor dapat mengalami pemuaian. Sebaliknya, apabila tekena suhu dingin yang ekstrim, maka kondisi yang mungkin terjadi yakni benda konduktor akan menyusut. Syarat – Syarat Benda disebut Konduktor syarat-syarat konduktor Apa syarat benda disebut konduktor? Untuk dapat disebut sebagai konduktor yang baik, benda haruslah memenuhi beberapa persyaratan. Adapun syarat-syarat benda disebut konduktor adalah Memiliki konduktivitas tinggi. Memiliki jenis hambatan kecil. Memiliki modulus elastisitas besar. Memiliki kekuatan mekanis tinggi. Koefisien muai kecil. Nah itulah syarat-syarat benda disebut konduktor, simak penjelasan lebih detailnya dibawah ini. 1. Memiliki Konduktivitas Tinggi Syarat konduktor yang pertama adalah memiliki konduktivitas yang tinggi. Konduktivitas pada suatu benda merupakan kemampuan dari benda tersebut untuk menghantarkan panas dan juga listrik. Semakin tinggi nilai konduktivitas yang dimiliki oleh benda tersebut, maka akan semakin baik juga kemampuan dari benda itu sebagai media penghantar. 2. Memiliki Hambatan Jenis Kecil Berbanding terbalik dengan konduktivitas, hambatan jenis yang dimiliki oleh konduktor sebaiknya berjumlah kecil saja. Hambatan jenis merupakan komponen yang dapat mencegah terjadinya perambatan panas ataupun listrik pada suatu benda. Jadi semakin kecil jumlahnya, maka akan semakin baik fungsi dari benda itu sebagai media penghantar. 3. Memiliki Modulus Elastisitas Besar Modus elastisitas yang besar pada suatu benda akan membuatnya tetap kuat. Kurang lebih inilah alasan mengapa konduktor jenis tertentu tidak mudah rusak meskipun mendapatkan aliran tegangan yang cukup tinggi secara beberapa saat. 4. Memiliki Kekuatan Mekanis Tinggi Syarat benda disebut konduktor selanjutnya yaitu memiliki kekuatan mekanis yang tinggi. Benda dengan kekuatan mekanis yang tinggi, maka akan memiliki susunan partikel yang rapat. Semakin rapat susunan partikel pada suatu benda, maka akan semakin baik kemampuannya untuk menjadi media penghantar listrik ataupun panas. 5. Koefisien Muai Kecil Konduktor sebaiknya juga memiliki koefisien muai yang kecil. Dengan koefisien muai yang kecil, maka benda tersebut tidak mudah memuai. Dalam artian, tidak mudah berubah saat menemui beberapa kondisi tertentu. Hal ini akan berlaku baik dari segi bentuk, ukuran, hingga tingkatan volumenya sendiri. Bagaimana Cara Kerja Konduktor? apa yang dimaksud dengan konduktor Untuk mengetahui bagaimana perambatan energi panas dan listrik pada penghantarnya, terlebih dahulu kita akan melihat bagaimana cara kerja konduktor. Cara kerja konduktor adalah Konduktor merupakan benda yang memiliki susunan elektron bebas. Dalam artian elektron-elektron tersebut dapat mengalir dan bergerak dengan bebas dan tidak terikat. Jadi, ketika sebuah benda konduktor mendapatkan tegangan atau panas. Maka elektron-elektron yang terdapat didalamnya akan membantu muatan tersebut untuk menyebar keseluruh permukaan benda. Selanjutnya ketika benda bermuatan itu bertemu dengan objek lain, maka benda tersebut akan mentransfer muatan yang dimilikinya pada objek yang bersinggungan dengannya. Jika objek yang bertemu dengan konduktor bermuatan merupakan benda yang sama-sama bersifat sebagai penghantar, maka muatan tersebut akan dengan mudah merambat dan berpindah. Kekuatan konduktivitas dari suatu benda sendiri umumnya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya seperti ukuran bahan dan juga suhu yang dimilikinya. Sebagai contoh yakni sepotong besi tipis memiliki konduktivitas lebih kecil dibandingkan dengan potongan besi yang lebih tebal. Hal ini berlaku demikian meskipun memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama. Kemudian, peningkatan suhu juga akan membawa pengaruh terhadap atom dan juga elektron yang dimiliki oleh suatu benda. Jika suhu meningkat, maka atom dan elektron juga akan mendapatkan energi. Kemudian membuat benda tersebut berubah menjadi penghantar panas yang baik. Contoh Benda-Benda Konduktor contoh benda konduktor Konduktor pada umumnya terbuat dari bahan logam yang berasal dari hasil pertambangan. Namun, tidak semua logam hasil pertambangan juga dapat digolongkan sebagai konduktor. Beberapa contoh benda konduktor adalah Aluminium. Perak. Tembaga. Kuningan. Besi. Merkuri. Perunggu. Agar lebih jelas, berikut ini ulasan mengenai beberapa referensi contoh benda konduktor dengan bahan yang umum digunakan pada kehidupan sehari-hari manusia. 1. Aluminium Aluminium merupakan salah satu contoh benda yang termasuk konduktor. Logam aluminium sendiri biasanya dipakai untuk membuat beberapa benda di sekitar. Misalnya saja seperti untuk keperluan perakitan motor, heat sink, dan lain sebagainya. 2. Perak Perak merupakan bahan logam yang termasuk benda konduktor serta mempunyai karakteristik tahan korosi dan dapat menghasilkan oksidasi. Material perak juga merupakan media penghantar yang baik. Inilah salah satu alasan mengapa perak sering digunakan untuk keperluan industri dengan skala besar dan kecil. Dan sekarang ini, material perak juga banyak diaplikasikan untuk keperluan medis. 3. Tembaga Bahan konduktor selanjutnya adalah tembaga yang memiliki kelebihan yakni nilai resistansinya yang rendah. Tembaga juga memiliki konduktivitas tinggi, serta bersifat anti korosi. Material logam yang satu ini sering dipakai sebagai bahan penghantar listrik. Salah satu contoh aplikasinya yakni pada penggunaan kabel. 4. Kuningan Contoh bahan konduktor yang selanjutnya adalah kuningan. Seperti yang kita ketahui, kuningan juga merupakan media penghantar listrik yang baik. Penggunaan kuningan sering dipakai untuk keperluan elektronika. Misalnya seperti digunakan untuk sakelar, kontak, konektor, dan banyak lainnya. 5. Besi Sebagai bahan logam, besi juga merupakan benda konduktor yang sangat baik ketika digunakan untuk media merambatnya panas ataupun listrik. Besi banyak digunakan untuk kepentingan industri. Seperti digunakan untuk membuat alat-alat masak, alat elektronik, trafo, motor, dan lain sebagainya. 6. Merkuri Merkuri juga termasuk salah satu media yang dapat menjadi penghantar. Bahan merkuri sering dipakai untuk alat elektronik. Misalnya digunakan pada thermometer, lampu, sakelar, sistem pemanas, alat pendingin, dan sejenisnya. . 7. Perunggu Logam perunggu merupakan logam yang terbuat dari beberapa campuran material. Umumnya yakni terdiri dari campuran aluminium, nikel, silikon dan juga timah. Perunggu merupakan logam yang termasuk sebagai bahan konduktor yang baik. Benda ini sering digunakan untuk berbagai keperluan. Diantaranya digunakan pada pembuatan instrumen bedah. Selain contoh-contoh di atas, masih banyak lagi contoh-contoh konduktor yang lainnya. Misalnya emas, grafit, baja, konkret hingga air. Bahan-bahan konduktor tersebut merupakan media yang baik sebagai penghantar. Dan tentu saja memungkinkan arus listrik maupun energi panas untuk merambat dan menyebar melaluinya. Kesimpulan Konduktor merupakan media yang dapat dijadikan sebagai penghantar listrik dan panas. Bahan konduktor memiliki kandungan elektron yang bebas, tidak terikat, dan hambatan jenis dengan jumlah yang kecil. Selain itu, benda-benda konduktor juga memiliki konduktivitas yang tinggi sehingga sangat baik untuk menghantarkan arus listrik maupun panas. Dalam kehidupan sehari-hari, fungsi konduktor sering dimanfaatkan pada berbagai macam benda. Diantaranya seperti digunakan untuk beragam peralatan memasak, alat-alat elektronik dan lain sebagainya. Semoga ulasan di atas sudah cukup lengkap dan mudah untuk dipahami, ya? Contohsumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah: 1. Tanaman dan hewan. Selama lahan pertanian masih tersedia dan masih banyak yang mau mengolahnya maka bahan pangan aman. Begitupun hewan, Selama masih banyak peternak yang mau bertahan dengan ternaknya maka stok daging tak akan hilang.
Connection timed out Error code 522 2023-06-16 190634 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d8553ede93a0a7b • Your IP • Performance & security by CloudflareNilaihambatan / tahanan / resistansi dari sebuah konduktor / penghantar pada suhu (t) dapat digunakan rumus sebagai berikut: Rt = R (1 + αt + βt2 + ϒ t3) Dimana: α, β, ϒ dan lain-lain adalah konstan dan. R adalah suhu pada 0C. Nilai koefisiensi dari α, β, ϒ dan lain-lain adalah cukup kecil karena resistor lazimnya hanya berurusan Pembahasan mengenai bahan konduktor sangat dipenting untuk dipahami, hal ini sangat penting salah satunya agar panas dan aliran listrik di rumah Anda menjadi sangat lancar. Pada pembahasan kali ini kita akan membahas konduktor dengan cukup lengkap, mulai dari pengertian konduktor, contoh konduktor, gambar konduktor, dan jenis-jenis konduktor, dan sifat-sifat konduktor. Pengertian Konduktor dan Contohnya Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita pahami terlebih dulu pengertian konduktor dan contoh-contoh konduktor itu sendiri. Pengertian konduktor pada dasarnya adalah suatu bahan atau zat yang bisa menghantarkan arus listrik. Bahan tersebut dapat berwujud zat padat, cair, bahkan hingga gas. Penamaan konduktor itu sendiri adalah dikarenakan benda atau zat yang dimaksud adalah konduktif sehingga kemudian dinamakan sebagai bahan konduktor. Baca Juga Penjelasan Mengenai Bahan Isolator yang Sangat Penting untuk Diketahui Diantara contoh konduktor yang baik sebenarnya adalah emas, namun dikarenakan harganya yang mahal maka penggunannya mayoritas diganti dengan alumunium maupun tembaga. Besi, Zink, perak, dan lainnya juga merupakan salah satu contoh konduktor yang memiliki sifat logam. Sementara itu, pengertian bahan konduktor sendiri adalah bahan yang memiliki kemapuan untuk mengantarkan panas dan listrik. Bahan ini memiliki hambatan jenis yang kecil. Makin kecil hambatan jenisnya makin baik konduktor yang anda dapatkan. Besarnya hambatan jenis dipengaruhi oleh beberapa hal yang ada pada bahan tersebut. Sifat-Sifat Bahan Konduktor yang Berkualitas Jenis bahan, struktur yang menyusun bahan, ketebalan dan panjang bahan tersebut mempengaruhi sifat konduktornya. Selain itu bahan yang diperggunakan sebagai konduktor haruslah memiliki sifat berikut ini. 1. Kekuatan mekanis tinggi Sebuah konduktor haruslah memiliki kekuatan mekanis yang tinggi sehingga dapat mengantarkan arus listrik dan panas dengan cepat. Bahan Konduktoryang mempunyai kekuatan mekanis tinggi ini berstruktur padat dan rapat. Hantaran panas dan listrik yang dialirkan akan menggetarkan bahan didalam konduktor. Arus akan dialirkan dari ujung konduktor yang satu ke ujung yang lainnya. Sifat hantaran mekanis ini menjadi syarat menentukan kekuatan sebuah konduktor. Sifat mekanis bahan konduktor sangat penting untuk pendistribusian listrik bertegangan tinggi. Apalagi jika konduktor itu terhubung ke tanah. Dampak yang ditimbulkan harus diperhitungkan dengan benar. 2. Konduktifitas yang baik Konduktifitas yang baik untuk sebuahBahan Konduktor konduktor berarti bahan tersebut memiliki tahanan jenis yang kecil. Dengan kecilnya hambatan jenis, maka arus listrik maupun panas yang dihasilkan akan dihantarkan dengan cepat. Sebaliknya jika tahanan jenis sebuah bahan besar, maka kemampuan mengantarkan panas dan arus listrik akan lambat, bahkan mungkin akan terhambat atau gagal. Ini sebuah hal yang buruk untuk sebuah konduktor. 3. Koefisien muai Kecil Pemuaian adalah keadaan bertambahnya volume suatu zat yang disebabkan oleh kenaikan suhu zat tersebut. Sebuah konduktor yang baik memiliki sifat koefien muai yang kecil, bahkan jika memungkinkan mendekati nol. Masing-masing zat memiliki Koefisien muai yang konsisten. Jenis pemuaian suatu zat terdiri dari muai panjang, muai luas dan ruang. Semua itu harus diperhitungkan agar Bahan Konduktor berfungsi baik. 4. Modulus Elastisitas Besar Hal ini sangat penting dimiliki untuk konduktor yang membagikan daya listrik bertegangan tinggi. Bahan yang memiliki modulus elastisitas besar relatif lebih tahan terhadap tegangan tinggi, sehingga bahan tersebut tidak mudah rusak. Konduktor terbuat dari berbagai bahan seperti zat air misalnya air raksa. Zat gas contohnya neon dan zat padat misalnya logam. Masing-masing memiliki modulus elastisitas yang berbeda satu dan lainnya. 5. Daya Thermoelektrik Sebuah rangkaian listrik seringnya menggunakan jenis logam yang berbeda. Masing-masing logam memiliki daya thermoelektrik yang dipengaruhi oleh suhu, hal ini akan mempengaruhi kemampuan hantaran arus listrik. Hal ini perlu untuk diperhatikan karena saat dua logam dengan jenis berbeda dipasang pada satu titik kontak, akan menghasilkan arus listrik dengan kekuatan tertentu. Masing-masing bahan memiliki daya konduktivitas berbeda pada suhu tertentu. Jenis-Jenis Konduktor Bahan Konduktor terbagi atas dua jenis karakteristik, yaitu sebagai berikut 1. Konduktor listrik Bahan ini akan menunjukan sifat konduktornya jika dialiri oleh arus listrik. Jika tidak dialiri arus listrik bahan ini tidak akan bersifat sebagai konduktor. Contoh konduktor listrik yaitu emas, perak, tembaga, aluminium, kuningan, perunggu, emas, besi, merkuri, platinum, dan grafit. 2. Konduktor mekanik Bahan ini menunjukan kemampuannya dalam hal daya tarik mekanik. Dia tidak akan berfungsi jika dialiri listrik. Konduktor mungkin hal yang jarang kita dengar, tetapi tanpa di sadari kita selalu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Penutup Demikian penjelasan lengkap mengenai konduktor, mulai dari pengertian konduktor, jenis konduktor, contoh konduktor, hingga sifat-sifat konduktor. Bijak dalam memilih bahan konduktor akan membuat aliran arus listrik dan panas lancar. Semoga bermanfaat! Sebutkanlahpaling sedikit 3 bahan lain yang berfungsi sebagai isolator! 10. Tuliskanlah kesimpulan yang kamu dapatkan dari kegiatan percobaan di atas. Materi Bahan
Konduktor adalah zat yang bisa menghantarkan panas atau arus listrik. Pernahkan ketika memegangi sendok maupun benda logam yang di dekatkan panas atau listrik, maka panas atau listrik itu kemudian akan kita rasakan bukan? Tangan menjadi terkena panas dan tersengat listrik. Hal ini merupakan efek dari peristiwa penghantaran panas oleh bahan konduktor. Pengertian KonduktorSyarat-syarat Bahan Konduktor1. Konduktifitas yang baik2. Kekuatan mekanis yang tinggi 3. Koefisien muai yang kecil4. Daya termoelektrik yang berbeda antar bahan5. Modulus elastisitas cukup besarKarakteristik Bahan Konduktor AdalahBahan-bahan KonduktorContoh Bahan Konduktor Pengertian Konduktor Konduktor adalah zat atau bahan yang mempunyai kemampuan untuk menghantarkan panas atau arus listrik. Konduktor mampu menghantarkan listrik dengan baik karena mempunyai hambatan jenis sangat kecil. Besar tahanan ini dipengaruhi oleh jenis material atau bahan penyusunnya, hambatan, ukuran panjang serta luas penampang bahan. Syarat-syarat Bahan Konduktor Syarat-syarat bahan bersifat konduktor yaitu 1. Konduktifitas yang baik Konduktifitas yang baik pada suatu bahan konduktor yaitu yang memiliki nilai hambatan jenis relatif kecil. Semakin kecil hambatan jenisnya maka semakin baik nilai konduktifitas bahan. Besar hambatan jenis berbanding terbalik dengan konduktifitas bahan. Konduktifitas bahan berkaitan dengan daya hantar panas dan daya hantar listrik. Daya hantar panas menyatakan jumlah panas yang mampu melewati bahan dalam selang waktu tertentu. Bahan logam merupakan bahan yang memiliki daya hantar panas yang tinggi sehingga bahan logam cenderung mempunyai konduktifitas yang tinggi sebagai bahan konduktor. Daya hantar pada listrik menggambarkan kemampuan bahan konduktor dalam menghantarkan arus listrik. Besar dari daya hantar listrik konduktor adalah sangat dipengaruhi oleh besar hambatan jenis yang dimiliki oleh bahan konduktor. Hambatan jenis dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan berikut R = ρ l/A Keterangan R = hambatan ρ = hambatan jenis = panjang penghantar meterA = luas penampang kawat m2 2. Kekuatan mekanis yang tinggi Bahan konduktor mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi sehingga dapat menghantarkan panas atau listrik dengan baik. Bahan dengan kekuatan mekanis yang tinggi memiliki partikel penyusun rapat. Ketika bahan konduktor didekatka dengan sumber panas atau arus listrik, maka akan terjadi vibrasi atau getaran pada bahan konduktor. Melalui vibrasi atau getaran ini panas atau arus listrik akan mengalir dari ujung ke ujung bahan konduktor yang lainnya. Sifat mekanis bahan sangat penting terutama ketika bahan konduktor berada diatas tanah. Bahan konduktor harus diketahui sifat mekanisnya karena berhubungan dengan pendistribusian tegangan tinggi pada saluran arus listrik. 3. Koefisien muai yang kecil Bahan yang mempunyai koefisien muai kecil tidak akan mudah berubah bentuk, ukuran atau volume akibat pengaruh dari perubahan temperatur. R = R { 1 + α t – t}, keterangan R besar hambatan setelah terjadinya perubahan suhu R besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan suhu t temperatur suhu akhir, dalam Ct temperatur suhu awal, dalam Cα koefisien temperatur tahanan nilai hambatan jenis 4. Daya termoelektrik yang berbeda antar bahan Dalam rangkaian listrik, arus listrik selalu mengalami perubahan daya termoelektrik akibat adanya perubahan temperatur. Titik tempertaur berkaitan dengan jenis bahan logam yang digunakan sebagai konduktor. Hal ini sangat penting untuk mengetahui efek yang ditimbulkan ketika dua jenis logam berbeda dipasang dalam satu titik kontak. Dalam kondisi termperatur yang berbeda, maka bahan mempunyai hasil konduktifitas yang berbeda. 5. Modulus elastisitas cukup besar Sifat ini sangat penting digunakan saat terjadi pendistribusian tegangan tinggi. Dengan modulus elastisitas tinggi maka bahan konduktor tidak akan rentan mengalami kerusakan akibat tegangan tinggi. Penghantar listrik yang berbentuk cair seperti air raksa, berbentuk gas seperti neon, dan berbentuk padat seperti logam. Karakteristik Bahan Konduktor Adalah Karakteristik dari bahan konduktor dibagi menjadi dua jenis karakter yaitu Karakteristik Listrik yang memiliki peranan untuk menunjukkan kemampuan konduktor ketika dialiri oleh arus Mekanik yang menunjukkan kemampuan konduktor dalam hal daya tarik. Bahan-bahan Konduktor Bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor antara lain adalah Logam biasa seperti tembaga, alumunium, campuran alloy yaitu sebuah logam dari tembaga atau alumunium yang dicampur dengan logam lain dalam jumlah tertentu. Hal ini berguna untuk meningkatkan kekuatan mekanis dari paduan, yaitu sebuah campuran dari dua atau lebih beberapa jeni logam yang dipadu secara kompresi, peleburan smelting atau pengelasan welding. Setiap bahan konduktor mempunyai hambatan jenis yang beragam. Berikut beberapa bahan konduktor yang sering digunakan dengan nilai hambatan jenisnya ebagai berikut Bahan Konduktor Hambatan Jenis Ohm m Perak 1,59 x 10-8 Tembaga 1,68 x 10-8 Emas 2,44 x 10-8 Alumunium 2,65 x 10-8 Tungsten 5,60 x 10-8 Besi 9,71 x 10-8 Platina 10,6 x 10-8 Air raksa 98 x 10-8 Nikrom logam campuran Ni, Fe, Cr 100 x 10-8 Bahan yang paling umum digunakan sebagai penghantar konduktor adalah tembaga. Bahan tembaga mempunyai nilai hambatan jenis relatif sangat kecil dan harga yang murah serta melimpah di alam. Contoh Bahan Konduktor Berikut beberapa contoh bahan konduktor 1. Alumunium Alumunium murni mempunyai massa enis 2,7 g/cm3, dengan titik leleh 658 oC dan tidak bersifat sebagai korosif. Alumunium mempunyai daya hantar sebesar 35 m/ sekitar 61,4% dari daya hantar tembaga. Alumunium murni mudah dibentuk karena lunak dengan kekuatan tarik 9 kg/mm2. Oleh sebab itu, alumunium sering dicampur dengan tembaga untuk memperkuat daya tariknya. Penggunaan alumunium diantaranya pada penghantar ACSR Alumunium Conductor Steel Reinforced, ACAR Alumunium Conductor Alloy Reinforced. 2. Tembaga Tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi yaitu 57 m/ pada suhu 20 oC dengan koefisien muai suhu 0,004 / oC. Tembaga mempunyai daya tarik 20 hingga 40 kg/mm2. Pemakaian tembaga sebagai bahan penghantar misalnya pada kawat berisolasi NYA, NYAF, kabel NYM, NYY, NYFGbY, busbar, lamel mesin dc cincin seret pada mesin AC dan sebagainya. 3. Air raksa Air raksa merupakan satu-satunya logam dalam bentuk cair dengan hambatan jenis sebesar 0,95 koefisien suhu 0,00027 /oC. Penggunaan air raksa diantaranya yaitu sebagai gas pengisi tabung elektronik, cairan pompa difusi, elektroda pada bahan instrumen untuk mengukur elektris bahan dielektrik padat, dan sebagai pengisi cairan termometer. Referensi Conductor and Isolator – The Physics Classroom
Contohkonduktor adalah baja, besi, aluminium, tembaga, dan logam lainnya. Contoh pemanfaatan benda konduktor adalah sebagai penghantar listrik atau kabel, sebagai logam Oleh Ani Rachman, Guru SDN Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Berdasarkan kemampuannya mengantarkan listrik , benda-benda dalam kehidupan sehari-hari memiliki dua jenis yaitu konduktor dan isolator. Apakah yang dimaksud konduktor dan isolator dan apa saja contoh bendanya? Berikut adalah penjelasannya! Pengertian konduktor Konduktor merupakan suatu bahan atau zat yang dapat menghantarkan panas dan juga arus listrik. Konduktor dapat berbentuk zat cair, padat, maupun gas. Bahan konduktor memiliki sifat yang konduktif di mana materialnya dapat menghantarkan panas dan juga listrik. Baca juga Hantaran Listrik Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor Contoh Konduktor Beberapa contoh konduktor, yaitu Panci Alat-alat ini masuk dalam contoh benda konduktor karena dapat menghantarkan panas yang berasal dari api ke minyak, makanan, atau air yang sedang dimasak. Wajan Sama seperti panci, wajan juga termasuk benda konduktor karena dapat menghantarkan panas yang berasal dari api. Wajan biasa digunakan untuk menggoreng dan menumis masakan Setrika Alat setrika pakaian bagian alas yang terbuat dari besi termasuk contoh benda konduktor karena dapat menghantarkan panas dari ini biasa digunakan untuk merapikan baju, dengan panas yang dihasilkan baju yang kusut bisa jadi rapi apabila digosok dengan setrika. Baca juga Contoh Alat Elektronik yang Ada di Rumah Serta Perubahan Energinya Catokan rambut Alat kecantikan ini termasuk contoh benda konduktor karena dapat menghantarkan panas dari listrik. Alat ini biasa digunakan untuk meluruskan rambut, Panas yang dihantarkan oleh benda ini dapat digunakan untuk meluruskan rambut, alat ini biasa ditemukan di rumah dan di salon-salon kecantikan. Cerek Sama seperti panci, ceret juga termasuk benda konduktor karena dapat menghantarkan panas yang berasal dari api. Cerek biasa digunakan untuk memasak air Pengertian isolator Isolator merupakan suatu jenis bahan atau zat yang sulit bahkan tidak bisa menghantarkan panas dan juga listrik. Isolator juga biasa dikenal dengan sebutan sebagai penghambat aliran listrik. Selain itu, bahan isolator juga bisa dimanfaatkan untuk memisahkan konduktor tanpa harus mengeluarkan arus listrik dan juga dapat dijadikan sebagai penopang beban. Baca juga Contoh Bahan-Bahan Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor Contoh Isolator Contoh dari isolator, yakni Kaca Kaca merupakan benda isolator yang paling kuat, karena memiliki resistivitas tertinggi. Plastik Plastik adalah benda isolator yang baik dan digunakan untuk memproduksi berbagai produk. Misalnya, pembungkus kabel listrik, ember, baskom, botol minuman dan banyak lagi. Karet Karet merupakan benda isolator karena umum digunakan dalam pembuatan ban, pakaian tahan api, selongsong kabel listrik, dan sandal. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.28 Perhatikan gambar berikut! Jenis gaya yang digunakan pada kegiatan tersebut adalah . A. gaya gesek B. gaya pegas C. gaya magnet D. gaya gravitasi 29. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Ahsan menendang bola 2. Ayah mendorong lemari 3. Adik naik sepeda 4. Paman membuat kendi
buku ajar BAHAN - BAHAN LISTRIK pada bagian konduktor, isolator dan semikonduktor ini. Buku ini dibuaat dengan harapan memberikan kemudahan bagi siapa saja khususnya mahasiswa yang sedang kuliah untuk mendapatkan gambaran mengenai ilmu BAHAN – BAHAN LISTRIK khususnya pada bidang diatas. Buku ini akan menyampaikan beberapa teori yang berkaitan dengan proses bagaimana terbentuknya material yang berkaitan dengan konduktor, isolator dana semikonduktor Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free BUKU AJAR MATA KULIAH BAHAN – BAHAN LISTRIK Ditulis oleh Jamaaluddin UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2019 KONDUKTOR –ISOLATOR dan SEMI KONDUKTOR i KATA PENGANTAR Bismillaahrrahmaanirrohiim Assalamu alaikum, wr, wb Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah penulis telah menyelesaikan buku ajar BAHAN - BAHAN LISTRIK pada bagian konduktor, isolator dan semikonduktor ini. Buku ini dibuaat dengan harapan memberikan kemudahan bagi siapa saja khususnya mahasiswa yang sedang kuliah untuk mendapatkan gambaran mengenai ilmu BAHAN – BAHAN LISTRIK khususnya pada bidang diatas. Buku ini akan menyampaikan beberapa teori yang berkaitan dengan proses bagaimana terbentuknya material yang berkaitan dengan konduktor, isolator dana semikonduktor Mulai dari bahan konduktor, isolator dan semi konduktor semuanya akan dikupas mulai dari unsur pembentuknya, karakteristik unssur pembentuk, maupun kalau sudah berbentuk material atau bahan sampai dengaan pemanfaatannya untuk apa akan dijelaskan pada buku ini. Buku ini sangat bermanfaat untuk para mahasiswa dan masyarakat umum yang tertaarik mendalami masalah kelistrikan utamannya pada pengetahuan bahannya. Penulis sangat menyadari masih adanya kekurangan dan kesalahan dalam penulisan buku ini, oleh karena kritik dan saran yang membangun kami tunggu dari para pembaca yang budiman. ii Akhirnya penulis menyampaikan selamat membaca... Walhamdulillaahirobbil alamiin Wassalamu alaikum, wr, wb Penulis iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................ i KATA PENGANTAR ............................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................... iii DAFTAR TABEL ..................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................ vii BAB I Bahan Konduktor Padat ........................................... 1 Definisi Konduktor / Penghantar ........................... 1 Syarat Bahan Konduktor ....................................... 3 Klasifikasi Konduktor ............................................. 4 Klasifikasi Konduktor Menurut Bahannya .......... 4 Klasifikasi Konduktor Menurut Konstruksinya ... 7 Klasifikasi Konduktor Menurut Isolasinya .......... 8 Karakteristik Konduktor ........................................ 9 Tinjauan Kekuatan Mekanik .............................. 10 Tinjauan Kekuatan Listrik ................................... 10 Resistifitas Listrik ................................................... 10 Koefisien Temperatur Hambatan .......................... 12 Penamaan Konduktor ........................................... 12 Kriteria Mutu Penghantar ..................................... 24 Tugas ...................................................................... 26 BAB II Bahan Tembaga ...................................................... 27 Definisi Kabel Tembaga ......................................... 27 Ciri Kabel Tembaga................................................ 28 Pengenal Inti ................................................... 29 Standart Warna ............................................... 30 iv Konduktor Berdasarkan Jenis Tegangan ......... 30 Tegangan Rendah Tanpa Perisai .............. 31 Tegangan Rendah Berperisai ................... 36 Tegangan Rendah Dengan Pelindung/ Perisai .................................................... 41 Kabel Fleksibel Flexible Cable ....................... 43 Kabel Kontrol Kawat Fleksibel ......................... 45 Kabel Tegangan Menengah ............................. 47 Tugas .................................................................... 49 Bab III Bahan Isolator .......... .......................................... 50 Definisi Isolator .......... .......................................... 51 Macam – Macam Isolator...................................... 52 Kabel Selubung Karet Ecicables .................... 52 Kabel Dengan Sekubung Kertas....................... 53 Kabel Dengan Selubung Pvc ........................... Poliviniyl Chloride ......................................... 54 Kabel Dengan Thermosetting .......................... Xlpe – Gross-Linked Polyehylene .................. 55 Kabel Dengan Lsf Low Smoke And Fume ...... 56 Mineral Manesium Oksida ............................ 57 Tugas ......................................................................... 59 Bab IV Semikonduktor ................................................... 60 Definisi Semikonduktor ............................................. 60 Struktur Atom ........................................................... 62 Pita Energi ................................................................. 65 Jenis-Jenis Pita Energi .......................................... 66 Semikonduktor Dibandingkan Konduktor Dan ..... Isolator Dengan Tinjauan Pita Energinya ................ 70 Jenis - Jenis Semikonduktor ...................................... 72 v Semikonduktor Intrinsik ....................................... 72 Germanium .................................................. 77 Silikon ........................................................... 79 Galium Arsenid ............................................. 82 Semikonduktor Ekstrinsik ..................................... 86 Semikonduktor Ekstrinsik Tipe N .................. 86 Semikonduktor Ekstrinsik Tipe P .................. 88 Semikonduktor Paduan ................................ 91 Aplikasi Semikonduktor........................................ 98 Tugas .................................................................... 101 vi DAFTAR TABEL Pengenal Inti dan Rel ................................................. 29 Elemen Semikonduktor pada tabel periodik .............. 65 Nilai hambatan jenis dan koefisien muai ................... semi konduktor .......................................................... 71 Beberapa properti dasar silikon dan germanium ....... pada 300k................................................................... 86 vii DAFTAR GAMBAR bahan konduktor ......................................................... 1 kawat tanpa selubung ............................................... 2 kabel dengan selubung isolator................................. 2 BBC Bare Copper Conductor ..................................... 4 AAC All Aluminium Conductor .......................................... 5 AAAC All Aluminum Alloy Conductor ................................ 5 Copper Clad Steel CCS....................................................... 6 ACSR Aluminium Conductor Steel Reinforced ................... 6 Kawat Berongga Hollow Conductor .................................. 7 Kabel telanjang ........................................................... 8 Kabel terselubung ....................................................... 9 Kabel twisted 2 pair ..................................................... 9 Sistem penamaan kabel ............................................... 13 Sistem Penamaan Untuk Low Voltage ................................. 13 Low Voltage Tembaga Non Armour..................................... 14 Kabel NYFGBY Kabel tanah Low Voltage 0,6 / 1 kV ............. 19 NYSY – Kabel Kontrol Low Voltage 0,6/1 kV ........................ 19 Twisted Cable Low Voltage 0,6 / 1 kV .................................. 20 Conductor ACSR kabel Saluran Distribusi SUTT dan ............ SUTET High Voltage ............................................................. 20 BCCH Kabel Grounding – Rectangular Wire ......................... 21 Kawat BCCH Bare Copper Conductor Hard ........................ 21 Conductor untuk Low Voltage ............................................. 21 Konduktor Untuk Medium Voltage...................................... 22 Kabel N2XSBY Medium Voltage 12/20 kV ............................ 22 viii NA2XRGB2Y = AL/XLPE/SWAPE Low Vltage 0,6 / 1 kV ......... 22 NA2XSERGBY Medium Voltage 12/20 kV dari PLN ke MDP .. 23 NYA Low Voltage 450/750 V untuk Grounding ................... Sistem Instalasi indoor ........................................................ 23 NYM Kabel Low Voltage 450/750 V .................................... yang biasa dipergunakan untuk penerangan ....................... 23 NYYHY Low Voltage 0,6/ 1 kV ............................................ Kabel Instalasi Untuk Mesin Yang Bergerak ......................... 24 Kabel dan Isolatornya.......................................................... 27 Kabel NYA ........................................................................... 31 Kabel NYM dengan dua inti ................................................ 32 Kabel NYY............................................................................ 33 kabel NYY ............................................................................ 33 Kabel NYM .......................................................................... 33 Kabel NYY............................................................................ 34 Kabel N2XA ......................................................................... 34 Kabel NAXY ......................................................................... 35 Kabel NYRGBY .................................................................. 36 Kabel NYFGBY ............................................................ 37 Perbedaan konstruksi antara ........................................... kabel NYRGBY dan NYFGBBY ............................................ 38 Kabel NYBY ....................................................................... 39 Kabel N2FGBY .................................................................. 40 Kabel N2XRGBY ................................................................ 41 Kabel NYSY ....................................................................... 42 Kabel NYCY ....................................................................... 43 Kabel NYAF ....................................................................... 44 Kabel NYMHY ................................................................... 45 Kabel NYYHY ..................................................................... 46 Kabel Tanah N2XY ............................................................ 46 ix Kabel NF2XSEY ................................................................. 47 Kabel NF2XSEY-T .............................................................. 48 Kabel N2XSEFGBY ............................................................. 49 Tampak Atas Kabel Tembaga dan Isolatornya ................... 50 Isolator konduktor dengan bahan karet ........................... 53 Kabel Berisolasi Kertas ..................................................... 54 Kabel berisolasi PVC ......................................................... 55 kabel dengan isolasi XLPE ................................................. 56 Kabel dengan isolasi LSF ................................................... 57 Kabel Mineral Magnesium Oksida .................................. 58 Struktur Atom Penyusun Semikonduktor ......................... 60 Struktur Atom Semikonduktor.......................................... 63 Struktur Atom Semikonduktor 2 .................................... 64 Pita Energi Natrium .......................................................... 67 Pita Energi ........................................................................ 68 Pita Energi Isolator ........................................................... 68 Pita Energi Semikonduktor ............................................... 69 Elektrovalensi Semikonduktor .......................................... 70 Semikonduktor Instrinsik .................................................. 73 Struktur Kristal 2 Dimensi Kristal Si ................................... 74 Ikatan Kovalen Pada Semikonduktor instrinsik Si .............. 74 Data Germanium pada Susunan Periodik Berkala ............. 77 Germanium ...................................................................... 79 Silikon .............................................................................. 79 Prinsip dari Sebuah Penyearah ........................................ Setengah Gelombang Half-wave rectifier ....................... 84 Struktur kristal silicon ....................................................... 88 Struktur kristal silikon 2 ................................................. 91 a. Kristal semikonduktor paduan Ga As ........................... dalam dua dimensi ....................................................... 92 b. Kristal semikonduktor padua Ga As ............................ x dalam type-n dua dimensi ............................................ 92 Prinsip dari Sebuah Penyearah ........................................ Setengah Gelombang Half-wave rectifier ....................... 93 Bentuk Gelombang Dari Tegangan Keluaran Penyearah .. Setengah Gelombang Half Wafe Receifer ...................... 94 Diode Zener...................................................................... 96 Karakteristik maju Forward Characteristic ...................... 97 Pemanfaatan semikonduktor ........................................... 99 Termistor ......................................................................... 99 Alat junction Diode ........................................................ 100 Transistor ......................................................................... 101 1 BAB I Bahan Konduktor Padat Tujuan Instruksional Setelah mempelajari Bab ini, di harapkan pembaca dapat 1. Memahami, Mengetahui dan menjelaskan beberapa ukuran konduktor yang dapat dipakai dalam instalasi listrik. 2. Memahami dan menjelaskan berbagai jenis konduktor yang digunakan dalam instalasi listrik. 3. Memahami berbagai ukuran konduktor sesuai dengan kemampuan hantar arus. Gambar Bahan Konduktor Definisi Konduktor / Penghantar Penghantar adalah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non logam yang dapat mengalirkan arus listrik dari satu titik ke titik yang lain. Penghantar dapat berupa kabel penghantar dengan selubung isolasi atau kawat Penghantar tanpa isolasi[1]. Dalam kehidupan sehari hari, penghantar dapat dijumpai sebagai material untuk penghubung antara sumber tenaga 2 listrik dengan bebannya, atau penghantar ini berada di dalam rangkaian suatu komponen beban. Ciri – Ciri Konduktor yang baik itu sendiri memiliki tahanan jenis yang kecil dan salah satu Penghantar atau Contoh Konduktor yg sangat baik adalah emas, akan tetapi karena harganya yang begitu mahal, maka penghantar yg umumnya digunakan adalah tambaga dan aluminium untuk menghemat biaya. Gambar Kawat Tanpa selubung Gambar Kabel Dengan selubung isolator Ketahanan Konduktor yang diberikan tergantung dari bahan atau material yang digunakan terbuat dari apa serta berapa ukurannya karena untuk bahan tertentu, resistansi akan berbanding terbalik dgn luas penampangnya. Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan mengenai formulanya. Contohnya bisa dilihat didalam kawat tembaga yg tebal memiliki resistansi lebih rendah dari pada kawat tembaga yang tipis, dan juga untuk resisten sebanding dgn panjang. 3 Contohnya kawat tembaga yg lebih panjang ketahanannya lebih tinggi dari pada kawat tembaha yang pendek. Syarat bahan Konduktor Syarat bahan konduktor adalah syarat yang harus dipenuhi oleh bahan konduktor. Syarat bahan konduktor antara lain [2] 1. Konduktifitasnya cukup baik. 2. Koefisien muai panjangnya kecil. 3. Modulus kenyalnya modulus elastisitas nya cukup besar. Jika Konduktifitas suatu bahan konduktor memiliki nilai besar, maka bahan konduktor tersebut memiiki nilai penghantaran yang besar. Namun sebaliknya jika bahan konduktor memiliki nilai konduktifitas rendah, maka dia memiliki nilai penghantaran rendah juga. SedSedangkan dari sisi tinjauan muai panjang, maka bahan konuktor yang memiiki nilai muai panjang yang kecil maka akan memiliki daya hantar yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan bahan konduktor yang memiliki nilai muai panjang yang besar. Jika ditinjau dari sisi modulus kenyal, maka bahan konduktor yang memiliki nilai modulus kenyalnya besar akan memiliki nilai hantar yang cukup besar pula demikian pula sebaliknya jika memiliki nilai modulus kenyal yanag rendah, maka bahan konduktor tersebut akan meiliki nilai hantar yang rendah pula. 4 Maka dari penjelasan diatas didapatkan suatu analisis hubungan antara daya hantar suatu bahan konduktor dengan nilai konduktifitas, muai panjang dan modulus kenyal. Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor 1. Logam biasa, seperti tembaga, alumunium dan besi. 2. Logam campuran alloy yaitu logam dari tembaga atau alumunium yang dicampur dengan jumlah tertentu dari logam jenis lain untuk meningkatkan kekuatan mekanisnya. 3. Logam paduan composite, yaitu dua atau lebih jenis logam yang dipadukan dengan cara kompresi, peleburan melting atau pengelasan welding. Tiga bahan tersebut sangat sering dijumpai dilapangan. Masing – masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Kapan dilakukan urni logam biasa, kapan dilakukan pencampuran dan kapan dilakukan komposit itu tergantung peruntukan bahan konduktor tersebut dipasang, maupun medan yang akan dilalui oleh bahan konduktor tersebut. Klasifikasi Konduktor Untuk lebih mengenal konduktor, maka konduktro diklasifikasikan sebagai berikut Klasifikasi Konduktor Menurut Bahannya a. Kawat Logam Biasa, baik dengan bahan Tembaga, Aluminium atau lainnya. Sebagai contoh [3] 5 BCC Bare Copper Conductor, Konduktor dengan inti Baja. Ini biasa dipakai untuk kabel Grounding. Sebagai Down Conductor dan penghantar yang masuk dari Bar Plate ke Copper Rod atau Copper Plate. Gambar BCC Bare Copper Conductor AAC All Aluminium Conductor, Konduktor Aluminium. Gambar AAC All Aluminium Conductor b. Kawat Logam Campuran Alloy. Contoh AAAC All Aluminium Alloy Conductor – Konduktor Campuran Aluminium. 6 Gambar AAAC All Aluminum Alloy Conductor c. Kawat Paduan Logam Composite, contoh Kawat Baja Berlapis Tembaga Copper Clad Steel. Gambar Copper Clad Steel CCS d. Kawat Lilit Campuran Alloy, yaitu kawat yang lilitannya terdiri dari 2 jenis logam atau lebih. Contoh ACSR Aluminium Conductor Steel Reinforced Untuk penghantar Sutet dengan jarak bentang jauh. 7 Gambar ACSR Aluminium Conductor Steel Reinforced Klasifikasi Konduktor menurut Konstruksinya Menurut konstruksinya konduktor dibagi menjadi beberapa macam, yaitu 1. Kawat Padat Solid Wire berpenampang bulat. 2. Kawat Berlilit Stranded Wire terdiri dari 7 sampai 61 kawat yang dililit menjadi 1. 3. Kawat Berongga Hollow Conductor adalah kawat berongga yang dibuat utnuk mendapatkan diameter yang besar. 8 Gambar Kawat Berongga Hollow Conductor Kawat padat adalah kawat yang tidak memiiki rongga. Berpenampang kecil sampai yang paling besar sekitar 50 mm2. Kawat ini lebih kakau bila dibandingkan dengan kawat berlilit. Dari sisi kemampuan hantar arus tiipe kawat padat ini memiliki kemampuan hantar yang lebih kecil pada diameter yang sama jika dibandingkan dengan kawat berlilit. Untuk kawat berlilit banyak digunakna mulai dengan ukuran penampang kecil sampai besar. Untuk proses instalasi penghantar jika menggunakan kwat berlilit maka akan lebih mudah dilakukan, jika dibandingkan dengan proses instalasi Kawat pejal. Untuk kawat berongga, ini bisa dijumpai pada kawat bidang telekomunikasi atau untuk sound system. Kawat ini mempunyai keistimewaan pada daya tembus medan elektromagnet. 9 Klasifikasi Konduktor Menurut Isolasinya Klasifikasi Konduktor menurut isolasinya adalah klasifikasi berdasarkan pembungkus – pembungkus yang terpasang pada konduktor. Klasifikasi konduktor menurut isolasinya adalah sebagai berikut 1. Konduktor Telanjang. 2. Konduktor Berisolasi, Contoh kabel twisted dan kabel NYY Gambar Kabel Telanjang Gambar Kabel berselubung 10 Gambar Kabel Twisted 2 pair Konduktor telanjang dimaksud adalan konduktor yang tidak memiliki pelapis isolator yang melingkupi konduktornya. Sedangkan Konduktor Berisolasi adalah konduktor yang memiliki selubung atau isolasi yang melingkupi konduktornya[4]. Karakteristik Konduktor. Ada 2 dua jenis karakteristik konduktor, yaitu dari tinjauan Mekanis dan dari tinjauan Elektris. Adapun penjelasan masing masing karakter itu sebagai berikut Tinjauan Kekuatan Mekanik Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor dari SPLN 41-81981, untuk konduktor 70 mm berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 C, maka kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A. 11 Tinjauan Kekuatan Listrik Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik yang melewatinya dari SPLN 41-10 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30o C, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A. Resistifitas Listrik Sifat daya hantar listrik material dinyatakan dengan konduktivitas, yaitu kebalikan dari resistivitas atau tahanan jenis penghantar, dimana tahanan jenis penghantar tersebut didefinisikan sebagai R = ρ l / A dimana; A luas penampang m2 l Panjang penghantar m ρ tahanan jenis penghantar R tahanan penghantar ohm Konduktivitas merupakan sifat listrik yang diperlukan dalam berbagai pemakaian sebagai penghantar tenaga listrik dan mempunyai rentang harga yang sangat luas. Logam atau material yang merupakan penghantar listrik yang baik, memiliki konduktivitas listrik dengan orde 107 12 dan sebaliknya material isolator memiliki konduktivitas yang sangat rendah, yaitu antara 10-10 sampai dengan 10-20 Diantara kedua sifat ekstrim tersebut, ada material Semikonduktor yang konduktivitasnya berkisar antara 10-6 sampai dengan 10-4 Berbeda pada kabel tegangan rendah, pada kabel tegangan menengah untuk pemenuhan fungsi penghantar dan pengaman terhadap penggunaan, ketiga jenis atau sifat konduktivitas tersebut diatas digunakan semuanya. Logam Konduktivitas listrik ohm meter Perak Ag ………………………..............6,8 x 107 Tembaga Cu …………………............. 6,0 x 107 Emas Au …………………….. ............. 4,3 x 107 Alumunium Ac ………………. .......... 3,8 x 107 Kuningan 70% Cu – 30% Zn …....... 1,6 x 107 Besi Fe …………………………............. 1,0 x 107 Baja karbon Ffe – C ………….......... 0,6 x 107 Baja tahan karat Ffe – Cr ……....... 0,2 x 107 Tabel 1. Konduktivitas Listrik Berbagai Logam dan Paduannya Pada Suhu Kamar. Koefisien Temperatur Hambatan Koefisien tempertur hambatan adalah Besarnya perubahan tahanan akibat perubahan suhu dinyatakan oleh 13 R = R0 [1+ α t - t0] Dimana R = Tahanan akhir setelah perubahan suhu Ohm. R0 = Tahanan awal sebelum perubahan suhu Ohm. Α = Koefisien Temperatur Bahan. t = Temperatur akhir 0C. t0 = Temperatur awal 0C.Dari persamaan diatas, maka di dapatkan kesimpulan bahwa jika suatu bahan konduktor diberikan panas maka nilai tahanan akan semakin besar. Nilai penambahan panas berbanding lurus dengan nilai Tahanan material konduktor. Penamaan Konduktor Kabel adalah kawat penghantar listrik Konduktor tembaga/Alumunium yang di berikan bahan isolasi dapat berupa bahan PVC atau XLPE sedangkan Konduktor listrik adalah kawat penghantar listrik yang tidak diberi isolasi atau disebut juga kabel telanjang[5][1]. Kabel terdiri dari dua kategori yaitu Low Voltage kisaran tegangan 350 – 1000 Volt & Medium Voltage kisaran tegangan 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV, Konduktor mempunyai kisaran tegangan hampir 150 kV sampai 500kV Sistem penamaan kabel 14 Gambar Sistem Penamaan Kabel Gambar Sistem Penamaan Untuk Low Voltage 15 Gambar Low Voltage Tembaga Non Armour Low Voltage Tembaga Non Armour NYA = Cu/PVC kisaran 450/750 Volt – Single Core NYF = Cu-Flex/PVC 450/750 Volt – Single Core NYM = Cu/PVC/PVC 300/500 Volt – Multi Core NYMHY = Cu-Flex/PVC/PVC 300/500 Volt – Multi Core NYY = Cu/PVC/PVC kV – Single Core & Multi Core NYYHY = Cu-Flex/PVC/PVC kV – Single Core & Multi Core N2XY = Cu/XLPE/PVC kV – Single Core & Multi Core = Cu-Flex/XLPE/PVC kV – Single Core & Multi Core Low Voltage Alumunium Non Armour NAYA = AL/PVC kisaran 450/750 Volt – Single Core 16 NAYY = AL/PVC/PVC kV – Single Core & Multi Core NA2XY = AL/XLPE/PVC kV – Single Core & Multi Core Low Voltage Tembaga Armour NYRGBY = Cu/PVC/AWA/PVC kV – Single Core = Cu/PVC/SWA/PVC kV – Multi Core N2XRGBY = Cu/XLPE/AWA/PVC kV – Single Core = Cu/XLPE/SWA/PVC kV – Multi Core NYFGBY = Cu/PVC/SFA/PVC kV – Multi Core N2XFGBY = Cu/XLPE/SFA/PVC kV – Multi Core NYBY = Cu/PVC/DSTA/PVC kV – Multi Core N2XBY = Cu/XLPE/DSTA/PVC kV – Multi Core Low Voltage Alumunium Armour NAYRGBY = AL/PVC/AWA/PVC kV – Single Core = AL/PVC/SWA/PVC kV – Multi Core NA2XRGBY = AL/XLPE/AWA/PVC kV – Single Core = AL/XLPE/SWA/PVC kV – Multi Core NAYFGBY = AL/PVC/SFA/PVC kV – Multi Core NA2XFGBY = AL/XLPE/SFA/PVC kV – Multi Core NABY = AL/PVC/DSTA/PVC kV – Multi Core NA2XBY = AL/XLPE/DSTA/PVC kV – Multi Core 17 Control Cable with Screening Armour & Non Armour NYSY = Cu/PVC/CTS/PVC kV – Single Core & Multi Core NYCY = Cu/PVC/CWS/PVC kV – Single Core & Multi Core N2XSY = Cu/XLPE/CTS/PVC kV – Single Core & Multi Core N2XCY = Cu/XLPE/CWS/PVC kV – Single Core & Multi Core Twisted Cable – Over Head Cable TC AL-XLPE 2 x 10 mm2 – TC AL-XLPE 2 x 16 mm2 – TC AL-XLPE 2 x 25 mm2 – TC. AL-XLPE 4 x 16 mm2 – TC. AL-XLPE 4 x 25 mm2 – TC. AL-XLPE 4 x 35 mm² – Twisted Cable dengan penggantung TC. AL-XLPE 2 x 35 + 1 x 25 mm2 TC. AL-XLPE 2 x 50 + 1 x 35 mm2 TC. AL-XLPE 2 x 70 + 1 x 50 mm2 TC. AL-XLPE 2 x 95 + 1 x 70 mm2 TC. AL-XLPE 3 x 25 + 25 mm2 TC. AL-XLPE 3 x 35 + 1 x 25 mm2 TC. AL-XLPE 3 x 50 + 1 x 35 mm2 TC. AL-XLPE 3 x 70 + 1 x 50 mm2 TC. AL-XLPE 3 x 95 + 1 x 70 mm2 18 Medium Voltage Tembaga & Alumunium Non Armour N2XSY = Cu/XLPE/CTS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core & 3 Core N2XCY = Cu/XLPE/CWS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core & 3 Core NA2XSY = AL/XLPE/CTS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core & 3 Core NA2XCY = AL/XLPE/CWS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core & 3 Core Medium Voltage Tembaga Armour N2XSEBY = Cu/XLPE/CTS/DSTA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core N2XSEYBY = Cu/XLPE/CWS/DSTA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core N2XSEFGBY = Cu/XLPE/CTS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core N2XSEYFGBY = Cu/XLPE/CWS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core N2XSERGBY = Cu/XLPE/CTS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core = Cu/XLPE/CTS/SWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core N2XSEYRGBY = Cu/XLPE/CWS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core = Cu/XLPE/CWS/SWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core 19 Medium Voltage Alumunium Armour NA2XSEBY = AL/XLPE/CTS/DSTA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NA2XSEYBY = AL/XLPE/CWS/DSTA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NA2XSEFGBY = AL/XLPE/CTS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NA2XSEYFGBY = AL/XLPE/CWS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NA2XSERGBY = AL/XLPE/CTS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core = AL/XLPE/CTS/SWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NA2XSEYRGBY = AL/XLPE/CWS/AWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – Single Core = AL/XLPE/CWS/SWA/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NFA2XSY = AL/XLPE/CTS/PVC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core NFA2XSY – T = AL/XLPE/CTS/PVC + AAAC 3,6/6 kV, 6/10 kV, 12/20 kV, 18/30kV – 3 Core High Voltage Conductor AAC AAAC AAAC/s with Grease ACSR T-ACSR 20 Rectangular Wire BCCH, BCCsoft Gambar Kabel NYFGBY Kabel tanah Low Voltage 0,6 / 1 kV Gambar NYSY – Kabel Kontrol Low Voltage 0,6/1 kV 21 Gambar Twisted Cable Low Voltage 0,6 / 1 kV Gambar Conductor ACSR kabel Saluran Distribusi SUTT dan SUTET High Voltage 22 Gambar BCCH Kabel Grounding – Rectangular Wire Gambar Kawat BCCH Bare Copper Conductor Hard Gambar Conductor untuk Low Voltage 23 Gambar Konduktor Untuk Medium Voltage Gambar Kabel N2XSBY Medium Voltage 12/20 kV Gambar NA2XRGB2Y = AL/XLPE/SWAPE Low Vltage 0,6 / 1 kV 24 Gambar NA2XSERGBY Medium Voltage 12/20 kV dari PLN ke MDP Gambar NYA Low Voltage 450/750 V untuk Grounding Sistem Instalasi indoor Gambar NYM Kabel Low Voltage 450/750 V yang biasa dipergunakan untuk penerangan 25 Gambar NYYHY Low Voltage 0,6/ 1 kV Kabel Instalasi Untuk Mesin Yang Bergerak Kriteria Mutu Penghantar Konduktivitas logam penghantar sangat dipengaruhi oleh unsur – unsur pemadu, impurity atau ketidaksempurnaan dalam kristal logam, yang ketiganya banyak berperan dalam proses pembuatan pembuatan penghantar itu sendiri. Unsur – unsur pemandu selain mempengaruhi konduktivitas listrik, akan mempengaruhi sifat – sifat mekanika dan fisika lainnya. Logam murni memiliki konduktivitas listrik yang lebih baik dari pada yang lebih rendah kemurniannya. Akan tetapi kekuatan mekanis logam murni adalah rendah[4]. Penghantar tenaga listrik, selain mensyaratkan konduktivitas yang tinggi juga membutuhkan sifat mekanis dan fisika tertentu yang disesuaikan dengan penggunaan penghantar itu sendiri. Selain masalah teknis, penggunaan logam sebagai penghantar ternyata juga sangat ditentukan oleh nilai ekonomis logam tersebut dimasyarakat. Sehingga suatu kompromi antara nilai teknis dan ekonomi logam yang akan digunakan mutlak diperhatikan. Nilai kompromi termurahlah yang akan menentukan logam mana yang akan digunakan. Pada saat ini, logam Tembaga dan Aluminium adalah logam yang terpilih diantara jenis logam penghantar 26 lainnya yang memenuhi nilai kompromi teknis ekonomis termurah. Dari jenis–jenis logam penghantar pada tabel 1. diatas, tembaga merupakan penghantar yang paling lama digunakan dalam bidang kelistrikan. Pada tahun 1913, oleh International Electrochemical Comission IEC ditetapkan suatu standar yang menunjukkan daya hantar kawat tembaga yang kemudian dikenal sebagai International Annealed Copper Standard IACS. Standar tersebut menyebutkan bahwa untuk kawat tembaga yang telah dilunakkan dengan proses anil annealing, mempunyai panjang 1m dan luas penampang 1mm2, serta mempunyai tahanan listrik resistance tidak lebih dari ohm pada suhu 20oC, dinyatakan mempunyai konduktivitas listrik 100% IACS[6]. Akan tetapi dengan kemajuan teknologi proses pembuatan tembaga yang dicapai dewasa ini, dimana tingkat kemurnian tembaga pada kawat penghantar jauh lebih tinggi jika dibandingkan pada tahun 1913, maka konduktivitas listrik kawat tembaga sekarang ini bisa mencapai diatas 100% IACS. Untuk kawat Aluminium, konduktivitas listriknya biasa dibandingkan terhadap standar kawat tembaga. Menurut standar ASTM B 609 untuk kawat aluminium dari jenis EC grade atau seri AA 1350*, konduktivitas listriknya berkisar antara – IACS, tergantung pada kondisi kekerasan atau temper. Sedangkan untuk kawat penghantar dari paduan aluminium seri AA 6201, menurut standar ASTM B 3988 persaratan konduktivitas listriknya tidak boleh kurang dari IACS. Kawat penghantar 6201 ini biasanya digunakan untuk bahan kabel dari jenis All Aluminium Alloy Conductor AAAC. 27 Disamping persyaratan sifat listrik seperti konduktivitas listrik diatas, kriteria mutu lainnya yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian dari sifat – sifat atau kondisi berikut ini, yaitu a. Komposisi kimia. b. Sifat tarik seperti kekuatan tarik tensile strength dan regangan tarik elongation. c. Sifat bending. d. Diameter dan variasi yang diijinkan. e. Kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lain-lain. Tugas Apakah yang dimaksud dengan 1. Kabel NYY; 4 x 6 mm2, 0,6 / 1 kV. 2. Kabel NYM – O; 4 x 2 mm2; 300 / 500 V 28 DAFTAR PUSTAKA [1] R. M. Soleh et al., “Elektronika Dasar,” Http// 2018. [2] PenJayadin, “Electronic book – Elektronika Dasar 1,” Elektron. Dasar, 2007. [3] N. B. Santosa, “MENGENAL THERMO-ELECTRIC PELTIER,” 29 January 2015, 2015. . [4] M. Thackeray, “An unexpected conductor,” Nat. Mater., 2003. [5] S. Bartien, “Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000,” DirJen Ketenagalistrikan, 2000. [6] J. M. Kelly and S. M. Takhirov, “Analytical and Experimental Study of Fiber-Reinforced Elastomeric Isolators Fiber-Reinforced Elastomeric Isolators,” Rep. No. PEER 2001/11, Pacific Earthq. Eng. Res. Center, Univ. California, Berkeley, 2001. [7] S. Purnama, P. Purwanto, and G. T. Sulungbudi, “Pengaruh Penambahan Konsentrasi Ag2S Terhadap Komposit Konduktor Ag2SxNa3PO41-x x = 0,1 - 0,5 ,” J. Kim. dan Kemasan, 2016. [8] V. A. Matsagar and R. S. Jangid, “Influence of isolator characteristics on the response of base-isolated structures,” Eng. Struct., 2004. [9] A. Syakur, M. E. D. Setiaji, and A. Aprianto, “Unjuk Kerja Isolator 20 kV Bahan Resin Epoksi Silane Silika Kondisi Basah dan Unjuk Kerja Isolator 20 kV Bahan Resin Epoksi Silane Silika Kondisi Basah dan Kering,” J. Tek. DIPONEGORO SEMARANG, 2016. [10] M. Rudan, Physics of Semiconductor Devices. 2015. [11] J. Bardeen and W. H. Brattain, “The transistor, a semi-conductor triode [14],” Physical Review. 1948. 29 [12] S. Errahmah and H. Purwaningsih, “Pengaruh Penambahan SiO2 x=2 dan 2,5 pada Pembentukan Natrium Superionik Konduktor Na1+XZr2SixP3-XO12 Dan Sifat Konduktifitas Ionik Baterai Elektrolit Padat,” J. Tek. ITS, 2016. [13] G. Prayitno and E. Roza, “Analisa Matematik Karakteristik Detector Semikonduktor Silicon Tipe P sebagai Bahan Detector Partikel Radiasi Bermuatan,” Pros. Semin. Nas. Teknoka, 2018. [14] V. Mourik, K. Zuo, S. M. Frolov, S. R. Plissard, E. P. A. M. Bakkers, and L. P. Kouwenhoven, “Signatures of majorana fermions in hybrid superconductor-semiconductor nanowire devices,” Science 80-. ., 2012. [15] B. J. Baliga, “Junction Field Effect Transistors,” in Gallium Nitride and Silicon Carbide Power Devices, 2016. [16] R. Becker, “Germanium,” Methods Exp. Phys., 1993. [17] T. Inoguchi, “Semiconductor Physics and Semiconductor Devices,” J. Inst. Telev. Eng. Japan, 2011. 30 OTO BIOGRAFI PENULIS Jamaaluddin, lahir di Surabaya, 17 Oktober 1970, anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Drs. H. Isra’ Kusnoto, Msi dan Hj. Indah Rahayu. Penulis tercatat sebagai dosen tetap di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pada tahun 2013, pada Program Studi Teknik Elektro. Latar belakang Pendidikan pendidikan penulis dimulai pada jenjang Sekolah Dasar Pada SDN. Gading 1, Surabaya; Sekolah Menengah Pertama Negeri 9, Surabaya; Sekolah Menengah Pertama Negeri-1, Surabaya; dilanjutkan dengan pendidikan pada jenjang Strata-1 pada Universitas Brawijaya malang Jurusan Teknik Elektro dengan konsentrasi pada Sistem Tenaga Listrik lulus tahun 1992; Jenjang pendidikan Master dilakukannya pada Universitas Muhammadiyah Yogjakarta Jurusan Magister Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia lulus pada tahun 2013; Mulai tahun 2015 penulis menempuh Studi Doktoral S-3 pada Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dengan konsentrasi pada Sistem Tenaga Listrik dengan rencana disertasi Tentang “Prediksi Beban Sistem Kelistrikan Jawa Bali”. Dalam karirnya sebagai Dosen di UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO UMSIDA yang dilakukannya semenjak tahun 2013, penulis juga aktif dalam melakukan penelitian, utamanya berkaitan 31 dengan kegiatan yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia, Bidang Konversi Energi Listrik pada bidang Energi Baru Terbarukan, dan pada Sistem Tenaga Listrik. Beberapa hasil penelitiannya sudah dipublikasikan baik secara Nasional maupun Internasional, seperti pada event IEEE Regional Asean, dan GCEAS di Hokkaido-Jappan. Semua penelitian yang dilakukan mendapatkan hibah baik dari KEMENRISTEK DIKTI maupun dari internal UMSIDA. Disamping aktif sebagai dosen tetap, penulis juga mempunyai beberapa usaha di bidang Kontraktor Elektrikal Mekanikal yang telah ditekuninya sejak tahun 2000, dan di bidang Umrah dan Haji Plus sejak tahun 2010. Beberapa buku sudah dibuat oleh penulis sejak usia muda antara lain Pembuatan naskah skenario Drama Televisi pada tahun 1986 yang berjudul “Sang Darim”; Pembuatan buku yang berjudul “Perjalanan sebuah batu” pada tahun 1995; Buku “Bimbingan Manasik haji dan Umrah” pada tahun 2003; Buku “Tuntunan Doa Umrah dan Haji” pada tahun 2003; Buku “Aduhai Haji” pada tahun 2005; Buku “Pegangan Training Of Tour Leader Umrah dan Haji” pada tahun 2013; Buku “Pentanahan Sistem Tenaga Listrik” pada tahun 2016; dan buku ini yang berjudul “Ayo Menjadi Pewirausaha” yang berisikan tips menjadi pengusaha tahun 2018. “Buku Ajar Bahan – Bahan Listrik- Struktur Atom pembentuk bahan” pada tahun 2017, Saat ini sebagai bentuk Catur Darma Perguruan Tinggi Muhammadiyah penulis juga menjadi Praktisi HYPNOTERAPHIST untuk membantu siapapun yang mengalami gangguan psikis, dan menjadi MOTIVATOR Kewirausahaan pada beberapa perusahaan, sekolah maupun perbankan. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Copper Conductor HardBcch KawatKawat BCCH Bare Copper Conductor Hard........................ 21Setengah Gelombang Half-wave rectifier. . . Prinsip Dari Sebuah PenyearahPrinsip dari Sebuah Penyearah........................................ Setengah Gelombang Half-wave rectifier....................... 93Setengah Gelombang Half Wafe ReceiferBentuk Gelombang Dari Tegangan Keluaran PenyearahBentuk Gelombang Dari Tegangan Keluaran Penyearah.. Setengah Gelombang Half Wafe Receifer...................... 94
Karenaitu, mesin dibuat dari bahan konduktor sebagai penghantar panas. Dari uraian di atas, kamu sudah tahu mana bahan yang bersifat konduktor dan isolator. Selain selimut, dan panci, tentu kamu dengan mudah menjumpai penggunaan benda yang bersifat konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari-hari. Kunci Jawaban Tema 6 Halaman 149. Ayo Menulis Jakarta - Apa yang dimaksud dengan konduktor? Simak penjelasan pengertian dan contohnya berikut ini. Pada umumnya, materi atau zat dapat dikelompokkan ke dalam konduktor atau isolator. Apa perbedaan keduanya?Konduktor adalah benda atau bahan penghantar panas, arus listrik, atau suara. Melansir buku Fisika 1 SMP Kelas VII yang ditulis oleh Mundilarto dan Edi Istiyono, seberapa baik suatu zat menghantar kalor atau panas tergantung pada kuat lemahnya ikatan kelistrikan dari suatu panas dan listrik yang baik adalah zat padat yang molekul-molekulnya mudah melepaskan elektron-elektron terluarnya. Sementara itu, isolator adalah benda atau bahan yang sulit menghantar panas atau belakang dari konduktor, molekul-molekul benda isolator sulit melepaskan elektron-elektronnya karena terikat sangat Bahan KonduktorContoh benda konduktor bisa sangat mudah ditemui di sekitar kita. Benda konduktor panas dan listrik yang baik adalah benda yang terbuat dari bahan logam, besi, tembaga, perak, dan benda konduktor, yakni1. Wajan2. Panci3. Dandang4. Teko5. Paku6. Sendok dan garpu logam7. KawatBerdasarkan contoh di atas, sebagian besar benda konduktor terdapat pada peralatan masak. Penggunaan bahan konduktor pada alat masak bertujuan agar masakan cepat panas dan Bahan IsolatorPenggunaan bahan isolator memiliki manfaat untuk mencegah aliran panas atau listrik. Contoh bahan atau benda dengan sifat isolator yang baik, yaitu1. Kayu2. Kertas3. Kain wol4. Jerami5. Gabus6. Plastik7. KaretUmumnya, bahan konduktor dan isolator digunakan secara bersamaan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti contohnya, penggunaan bahan konduktor dan isolator pada dasar utama teflon biasanya terbuat dari aluminium yang bersifat konduktor agar makanan cepat matang. Namun, gagang pada teflon biasanya terbuat dari bahan plastik atau kayu agar tangan tidak kepanasan ketika penggunaan bahan konduktor dan isolator lainnya adalah kabel. Bahan utama kabel terbuat dari tembaga yang merupakan bahan konduktor pembungkus kabel biasanya terbuat dari bahan thermoplastic atau thermosetting yang merupakan bahan isolator. Simak Video "Malaysia Dihantam Cuaca Panas Ekstrem" [GambasVideo 20detik] pal/pal