Salahsatu pemanfaatan kolase dari barang bekas yaitu kolase dari. Question from @Enny16 - Sekolah Menengah Pertama - Ips
Gambar Kolase Desain BusanaSalah satu materi pada Element Dasar Fashion Design fase E SMK tata busana adalah membuat kolase. Kolase berasal dari bahasa Perancis yaitu Coller yang berarti merekatkan dengan lem. Sedang dalam bahasa Inggris Kolase disebut collage yang berarti merekat. Menurut Susanto 2002 dipahami sebagai teknik seni menempel berbagai macam materi selain cat, yaitu kertas, kain, kaca, logam, dan sebagainya. Kolase sangat membutuhkan kreatifitas yang tinggi dan lebih sulit dibandingkan dengan karya seni lainnya. Pembuatan kolase dituntut memiliki kemampuan mencari dan menemukan bahan khusus dan cocok untuk membuat kolase kemudian bagaimana menyelaraskan antara bahan menjadi satu kesatuan karya yang dapat dinikmati. Metode untuk membuat kolase yaitu 1 tumpang tindih atau saling menutup overlapping, 2 penataan ruang spatial arrangement, 3 repetisi atau pengulangan repetition, 4 komposisi beragam jenis tekstur dari bahan yang berbeda, dan 5 kolase metode digital. Adapun unsur -unsur pada desain kolase adalah Unsur Titik dan bintik yaitu unsur seni rupa yang terkecil tidak memiliki ukuran panjang ataupun lebar. Sedangkan bintik adalah titik yang lebih besar. Unsur titik dan bintik pada kolase biasanya dalam bentuk butiran pasir laut. Sedangkan bintik dapat berupa biji-bijian atau kerikil kecil. Unsur Garis yaitu perpanjangan dari unsur titik yang mempunyai ukuran panjang relative tetapi tidak memiliki ukuraan lebar. Pada unsur kolase untuk garis ini dapat berbentuk lidi, batang korek api, kawat, benang, dan lainnya. Unsur Bidang yaitu unsur yang terjadai karena pertemuan beberapa garis. Aplikasi dalam kolase adalah bidang datar atau dua dimensi dan bervolume atau tiga dimensi. Unsur Warna yaitu unsur yang cukup penting dalam kehidupan yang dapat ditangkap oleh indra penglihatan manusia. Unsur warna yang terdapat pada kolase adalah diwujudkan dari unsur cat, pita, kertas warna, renda, dan kain. Pada pembelajaran membuat kolase desain busana ini menerapkan model pembelajaran Problem Base Learning. Menurut Huda, Mulyono, & Rosyida, 2019, Problem based learning adalah proses pembelajaran untuk menemukan solusi dilandasi masalah kehidupan sehari-hari agar pembelajaran lebih menarik dan bermakna. Kegiatan pembelajaran diawali dari sebuah permasalahan “ bagaimana membuat kolase desain busana yang menarik dengan tema Recycle” . Selanjutnya guru mengorganisasi siswa untuk belajar kelompok mendiskusikan terkait permasalahn tersebut. Hasil diskusi dituangkan dalam lembar kerja peserta didik LKPD. Setiap kelompok kemudian melakukan penyelidikan dan pencarian dari berbagai reverensi misalnya internet, buku, majalah maupun mengamati lingkungan sekitar untuk menentukan barang apa yang bisa dikreasikan menjadi kolase desain busana. Siswa mengumpulkan bahan yang telah ditentukan setelah mengkomunikasikan dengan guru dan mendapat persetujuan. Selanjutnya setiap kelompok membuat rancangan desain mulai dari membuat proporsi tubuh, pewarnaan proporsi, sketsa busana dan membuat kolase dengan bahan yang sudah dibawa. Ada empat bahan yang dimanfaatkan untuk kolase desain busana yaitu plastik kresek, kain perca koran, dan sedotan. Setiap bahan harus diseleksi terlebih dahulu dipilih yang sesuai dengan sketsa, dan layak untuk di gunakan. Bahan kresek awalnya dipotong-potong sehingga menjadi lembaran. selanjutnya digunting menurut pola yang diinginka, untuk membentuk kerutan bisa dilipit-lipit. Cara yang sama bisa dilakukan untuk bahan dari kertas koran. Perca yang digunakan adalah perca kain satin, braklat, dan tulle sisa pembuatan busana pesta, Tantangan yang dihadapi adalah finishing pada tiras atau tepi kain. Tepi kain harus disum sembunyi agar terlihat rapi. Berbeda dengan kresek dan kertas koran, untuk membuat lipit-lipit pada kain perca perlu dijahit jelujur lalu ditarik dan diikat pada bagian garis jahitnya. Sementara bahan sedotan bisa dibentuk dengan bermacam-macam potongan, belahan, dan gulungan. Alat yang digunakan sederhana yaitu alat alat gambar, pensil warna, gunting, penggris, dan lem alteko. Dalam pembelajaran ini guru berperan sebagai fasilitator yaitu membimbing siswa yang mengalami kesilitan dan mengarahkan agar mencapai hasil kolase desain busana yang baik. Semua pembelajaran berpusat pada siswa atau student center. Guru mengamati persiapan siswa, proses pengerjaan, hingga presentasi, karena semua itu masuk pada penilaian. Selain melakukan penilaian keterampilan guru juga melakukan penilian sikap siswa yaitu kedisiplinan, kerjasama, dan keaktifan. Hasil kolase desain busana dipresentasikan agar mendapat evaluasi dan umpan balik dari guru maupun siswa lainnya. Apabila mendapat saran maka siswa hurus memperbaikinya. Tahap akhir siswa diminta melakukan dokumentasi dan mengupload hasil karyanya di sosial media. Hal ini dilakukan agar siswa lebih percaya diri dan memanfaatkan media sosial untuk pembelajaran. Penulis Desi Astuti _Guru Tata Busana SMK N 6 Purworejo Contohkolase dari bahan bekas. Kaca, kayu, logam, dan sebagainya; Sehingga karya seni kolase ini dibuat dari bahan seperti kertas origami, kertas polos, koran, pita, foto, metal, kayu,. Cara membuat kolase dari bahan alami . Cara membuat kolase dari bahan pasir; Sedangkan yang bisa untuk bahan kolase seperti: Diposkan pada 12 desember 2016. The use of used plastic and used paper to produce an alternative in the use of media in the process of visual processing specifically graphic artwork, this step is one of the efforts to save the environment with the help of art. By utilizing used goods, mostly used paper, plastic will not directly reduce the damage caused by plastic and paper materials. Paper and plastic are explored as sustainable media, while graphic art works are not only an aesthetic realm, but seniors as a way to provide awareness and care will discuss the environment. This creation uses monoprint and collage techniques as techniques for exploration and ideas in the art process. Figures - available via license CC BYContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Brikolase is licensed under Creative Commons Attribution International License 70 Vol. 11, No. 1, Juli 2019 PEMANFAATAN KOLASE DENGAN MEDIA KERTAS DAN PLASTIK BEKAS DALAM KARYA MONOPRINT Sigit Purnomo Adi1, I Gusti Ngurah Tri Marutama2 Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret Sigitpurnomoadi avatarcomey ABSTRACT The use of used plastic and used paper to produce an alternative in the use of media in the process of visual processing specifically graphic artwork, this step is one of the efforts to save the environment with the help of art. By utilizing used goods, mostly used paper, plastic will not directly reduce the damage caused by plastic and paper materials. Paper and plastic are explored as sustainable media, while graphic art works are not only an aesthetic realm, but seniors as a way to provide awareness and care will discuss the environment. This creation uses monoprint and collage techniques as techniques for exploration and ideas in the art process. Keyword Monoprint, Graphic Art, Fine Arts, Paper, Plastic Waste. ABSTRAK Penggunaan plastik bekas dan kertas bekas untuk berkarya merupakan salah satu alternatif dalam pemanfaatan media dalam proses penciptaan karya visual khususnya karya seni grafis, langkah ini merupakan salah satu upaya menyelamatkan lingkungan dengan pendekatan berkesenian. Dengan memanfaatkan barang bekas, terutama limbah kertas dan plastik, secara tidak langsung akan mengurangi kerusakan lingkungan akibat limbah plastik dan bahan kertas. Kertas dan plastik di ekplorasi sebagai medium berkesenian, dimana karya seni grafisbukan hanya urusan ranah estetik akan tetapi seni sebagai cara untuk menghadirkan sebuah nilai kesadaran dan kepedulian akan keberadaan lingkungan hidup. Penciptaan ini mengunakan teknik monoprint dan kolase sebagai teknik dalam mengekplorasi gagasan dan ide dalam proses berkesenian. Kata kunci , Limbah plastik dan kertas, Seni Grafis, Monoprint PENDAHULUAN Masalah sampah plastik di Indone-sia lagi - lagi menjadi sorotan publik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jenna R. Jambeck dari University of Georgia, pada tahun 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang dihasilkan di seluruh dunia. Indonesia memiliki popu-lasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan. Vol. 11, No. 1, Juli 2019 71 Indonesia adalah satu dari sedikit negara di selatan Asia yang menjadi lokasi utama negara-negara barat untuk "membuang" sampah kertas dan plastik. Gelombang sampah plastik dan kertas terus mengancam Indonesia, ekpor sam-pah dan kertas tanpa dibarengi proses dan cara pengelolaan yang terpadu malah menimbulkan banyak permasa-lahan terhadap lingkungan hidup. Sungai dan laut indonesia sudah banyak terkontaminasi berbagai sampah baik sampah rumah tangga maupun sampah dari industri. Gambar 01. Sampah di laut/ pantau Foto Sigit, 2019 Keberadaan sampah plastik dapat bertahan hingga bertahun-tahun sehing-ga menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan. Sampah plastik tidaklah bijak jika dibakar karena akan menghasilkan gas yang akan mencemari udara dan membahayakan pernafasan manusia, dan jika sampah plastik ditimbun dalam tanah maka akan mencemari tanah, air tanah. Berangkat dari permasalahan di atas penulis punya salah satu solusi dalam pemanfaatan sampah plastik dan kertas kedalam proses penciptaan karya seni grafis. Kenapa seni grafis karena seni grafis merupakan salah satu backgroud yang dimiliki penulis sebagai seniman dan Dosen Seni Grafis yang banyak terlibat aksi penyelamatan lingkungan dengan tergabung dalam Green Campus UNS Surakarta dan Green Labs FSRD UNS Surakarta, maka penulis berinisiatif agar limbah-limbah baik plastik, kertas bekas dll dapat dijadikan media berkarya terutama karya dengan teknik monoprint dengan kolase. Peristiwa ini telah menyadarkan penulis untuk membuat terobosan nyata khususnya di bidang Seni Rupa. Kriteria bahwa seni yang baik adalah seni yang mampu membangkitkan daya hidup Marianto, 2011 107. Pemilihan teknik monoprint dengan kolase karena sangat cocok baik secara teknis maupun secara visual. Gambar 02. Tumpukan sampah kertas yng bisa didaur-ulang. Foto Sigit, 2019 Brikolase is licensed under Creative Commons Attribution International License 72 Vol. 11, No. 1, Juli 2019 Metodologi Penciptaan Teknik dan visualisasi yang sangat beragam dalam seni grafis, penulis memulai mengeksplorasi media seni grafis, dengan mengeplorasi berbagai media khususnya sampah plastik dan kertas dalam mengekpresikan gagasan dan ide dapat menghadirkan berbagai visualisasi karya yang lebih beragam sesuai dengan ketersedian media dan sifat media itu sendiri. Tahap Proses Kreatif Tahapan proses kreatif peneliti memiliki beberapa tahanpan dalam proses berkaya diantaranya penentuan ide,penentuan tema, penentuan gaya, penentuan media, penentuan teknik, dan proses kerja kreatif a. Ide Penciptaan Berdasarkan proses penciptaan karya penulis memperoleh sumber ide dari kegiatan sehari-hari dan lingkungan. Dari fenomena sampah dan plastik yang disaksikan penulis mengalami endapan estetis dan penulis juga merupakan sa-lah satu ekponen pergerakan di salah satu organisasi di kampus yang bernama GREEN CAMPUS, sebuah wadah untuk mengkampanyekan isu-isu lingkungan di kampus UNS. Setelah melihat dan membaca berbagai fenomena yang ada tentang sampah dan kertas. penulis mulai men-cari tahu bagaimana proses menjadikan sebuah ekplorasi media dari keberadaan plastik dan kertas tersebut karena penulis ingin mengaplikasikan kedalam karya visual seni grafis, dengan teknik monoprint. b. Penentuan Tema Tema dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005756 mengartikan tema adalah pokok pikiran; dasar cerita yang dipercakapkan dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak dan se-bagainya. Tema sampah plastik dan kertas mengispirasi penulisuntuk meng-hadirkan medium baru dalam berkarya visual khususnya karya seni grafis yang selama ini masih berkutat dimedia yang mainstrem. Pada karya penulis meng-ekspresikan sampah dan kertas dalam berbagai nilai dan simbolis yang di-aktualisasikan dalam gaya visual mau-pun konsep dari karya seni grafis. c. Penentuan Gaya dan Teknik Penentuan Gaya dan Teknik yang diusung penulis adalah gaya visual yang sangat ekpresif dan spontan yang dipengaruhi oleh dinamika dan olah rasa pada saat karya itu dikerjakan. Kebanyak karya yang penulis kerjakan dengan pendekatan monoprint. Monoprint me-rupakan salah satu kreasi dan inovasi dalam seni cetak. Monoprint dapat di-definisikan sebagai satu dari sekian jenis Vol. 11, No. 1, Juli 2019 73 cetak yang dibuat secara unik dengan aplikasi warna atau alternatif atau pencampuran teknik, seperti etsa, engraving, dan lainnya dalam hanya satu cetakan karya Susanto, 2012 264. Monoprint sebagai salah satu alternatif berkarya dalam seni rupa. Se-niman merupakan individu yang bebas karena bisa melepaskan diri dari belenggu tradisi nilai seni di masya-rakatnya, lantaran nilai-nilai itu sudah tidak sesuai dengan kebutuhan keadaan yang seharusnya Sumardjo, 2000 89. pada karya seni grafis penulis juga mengunakan teknik kolase dalam ber-proses dalam mencipta. Kolase merupa-kan Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari bermacam-macam ba-han, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pa-da permukaan gambar. Kolase Dalam penciptaan ini penulis fokus pada meng-olah kolase dari media plastik dan kertas d. Penentuan Media Media adalah bahan atau materi yang digunakan Penulis dalam berkarya adalah media plastik dan kertas. Hal itu dipertegas lagi oleh Dwi Marianto, menurut Dwi Marianto media adalah bahan atau media yang digunakan seniman dalam mengekpresikan semua ide dan gagasannya kedalam media, seperti lukis, patung, video art. Kemudian dapat diartikan sebagai identifikasi materi-materi spesifik yang dipakai oleh seniman Marianto, 200674 Dalam sua-tu penciptaan karya untuk menuangkan idenya, dalam pemakaian alat dan bahan sangat memengaruhi hasil akhir dari sebuah karya lukis. Penulis mengguna-kan beberapa media yaitu berupa plastik dan kertas pembentukan karya seni. Tahap ini dilakukan melalui trans-formasi dalam berbagai sketsa yang direkonstruksi dan dielaborasi pada medium plastik dan kertas. Dalam hal ini, kadang kala terjadi perubahan pemikiran yang signifikan terhadap rancangan sketsa sebelumnya, karena dalam pro-ses kreatif pasti akan melibatkan intuisi untuk melakukan terobosan-terobosan baru terhadap berbagai aspek. Aspek-aspek yang dimaksud adalah hal-hal yang menyangkut pengolahan komposi-si, pewarnaan, aplikasi tekstur, pem-bagian komposisi bidang ataupun ruang sehingga kebutuhan ekspresi estetik, serta artistik yang merupakan bagian dari gagasan dapat dielaborasi secara op-timal. HASIL DAN PEMBAHASAN Studi penciptaan karya seni grafis ini telah menghasilkan tiga karya, yaitu “Akibat Bahaya Laten Teroris”, “I love Rock And Roll but I love Living Environ-ment”, dan “Sampah dan Manusia”. Brikolase is licensed under Creative Commons Attribution International License 74 Vol. 11, No. 1, Juli 2019 Semua karya diselesaikan dengan menggunakan teknik monoprint dan kolase. Monoprint berarrti hanya dicetak satu, dan dalam proses pembentukann-nya juga menggunakan teknik kolase yaitu menggabungkan dua karakter ma-terial yang berbeda. Pada kasus ini, menggunakan kertas dan plastik. Gambar 03. “Sampah dan Manusia”, 80 cm x 60 cm, monoprint dan kolase, plastik dan kertas, 2019Foto Sigit, 2019 Fokus kepada karya yang bertajuk “Sampah dan Manusia”, penulis mem-visualisasikan ide gagasannya tentang Lingkungan hidup dan permasalahanya Sehingga obyek utama disini berupa representasi dari manusia. Dihadikan seolah mengimajinasikan sesuatu harap-an. Semua objek di sini semua dikerja-kan secara manual, proses berkarya mengunakan teknik monoprint dan kolase untuk mengkomunikasikan ide dan gagasan penulis tentang dilema manusia dalam menghadapi berbagai permasalahan kehidupan dan lingkung-an sosial di era destruktif. Karya ini menggunakan medium yang sedikit berbeda daripada medium grafis kon-vensional lainnya, yaitu berupa media plastik dan kertas. Penggunaan limbah plastik dan kertas bekas untuk berkarya merupakan suatu terobosan yang nyata, dalam upaya menyelamatkan lingkungan dalam bahasa Seni Rupa terutama dalam bidang Seni Grafis. Disini pengunaan limbah plastik dan kertas mempunyai dua tujuan yaitu Pertama bagaimana menghadir-kan berbagai isu-isu lingkungan dalam karya seni visualkhususnya seni grafis sebagai salah nsatu membangun wa-cana baru dalam menyingkapi fenomena seni dan lingkungan. Kedua bagaimana limbah plastik dan kertas mampu didaurulang sebagai salah satu strategi dalam mensiasati dalam mengurangi dan pengolahan sambah guna mendukung sistem eko-nomi sirkular circular economy adalah pemanfaatan barang-barang barang-barang bekas secara maksimum dan Vol. 11, No. 1, Juli 2019 75 “resureksi” melalui tiga cara daur ulang recycle, penggunaan kembali reuse dan produksi ulang remanufacture. Ekonomi sirkular adalah sistem yang didesain restoratif dan regeneratif. Artinya, bahan-bahan yang digunakan tetap berputar dalam sebuah sistem lingkaran tertutup, bukan hanya diguna-kan sekali dan kemudian dibuang,” tulis Nicola Ledsham dalam “Creating a Circular Economy for Plastics” di Sustain Ability. Dalam kasus benda-benda plas-tik, kata Ledsham, hal ini berarti menjaga nilai ekonomisnya. Industri Plas-tik dan Ekonomi Sirkular, akses SIMPULAN Pemilihan teknik Monoprint dengan kolase limbah kertas dan plastik sangat cocok baik secara teknis maupun secara visual. Monoprint sebagai alternatif seni cetak yang patut dikembangkan sebagai salah satu variasinya penggunaan ko-lase limbah kertas dan plastik. Pengembangan teknik kolase dan mo-noprint sebagai salah satu jawaban dalam menghadapi permasalahan ling-kungan terutama masalah limbah plastik dan kertas yang makin lama makin memprihatinkan terutama di Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Buku KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta PT Persero penerbitan dan percetakan. Marianto, M. Dwi. 2011. Menempa Quanta Mengurai Seni. Yogyakarta Badan PenerbitISI Yogyakarta. Marianto, M. Dwi. 2002. Seni Kritik Seni. Yogyakarta Yayasan Bentang Budaya Mike Susanto. 2012. Diksi Rupa, Yogyakarta; PT. Dictiart. Sigit Purnomo Adi. 2017. Perkembangan Seni Urban di Surakarta. Surakarta UNS Pers. Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung Institut Teknologi Bandung Web Plastik dan Ekonomi akses ... Seni grafis mempunyai banyak teknik, secara garis besar ada 4 teknik dasar antara lain cetak tinggi, cetak dalam, cetak saring dan yang terakhir cetak datar. Keempat teknik tersebut merupakan cetak grafis konvensional Justian et al., 2020 Adi & Marutama, 2019. Miniprint merupakan hanya format kertanya saja, secara teknisnya sama tidak ada perubahan. ...The proliferation of contemporary cafes in the Surakarta area and its surroundings has added to the increasing wheel of the economy. It is recognized that during the Covid 19 pandemic these efforts were somewhat dimmed, but after or after the Covid 19 pandemic, these efforts continued to increase. Contemporary cafe businesses, especially those that open coffee shops, mostly require something artistic, it can be in the form of decoration, appearance in arranging the room to other things. Decorations or cool language, aesthetic elements are needed to make these cafes more attractive to visitors, especially young people. Young people or children today need places to gather or hang out as well as places for selvi or making stories. Seeing this very promising business opportunity makes the author quite intrigued by this problem. Business opportunities, especially those engaged in making aesthetic elements on the walls of contemporary cafes. Based on the experience gained by the author as a graphic artist, it encourages the author to find suitable partners to be trained in the creation of graphic art works in the form of aesthetic elements, especially those using high and mini-sized printing techniques. The author finally chose the Makmur Graphic Community. This community is a community engaged in graphic studios, exhibition venues and also a place for graphic art work. The purpose of this PKM is to train and assist the Makmoer Graphic Community so that they can produce high-tech graphic art products in a mini format, as an aesthetic element in contemporary cafes in the Surakarta area and its surroundings. The choice of the Makmur Graphic Community as a partner is because this community is inhabited by very young members, besides that this community is already very present in the graphic arts arena, especially in the Surakarta area and its surroundings. Many events have been held both online and offline, it's just that this community has shortcomings, especially in the products produced. For the methodology, Asset Based Community Development ABCD. The impact is clear that the Makmur Graphic Community is now not only able to produce works of graphic art as a medium of expression, but can also produce decorative works or aesthetic elements. The second clearly produces a significant impact in the economy because the demand for these crafts from time to time has increased. And this is very supportive of the theme of this national seminar, namely the role of universities in community empowerment in supporting progress after the Covid 19 purpose of this research is to understand the changes that occur in graphic art. especially the shift in fuction from graphic art from the dysnatic era to the present development of pure graphic artwork into applied work is based on the need of the widdercommunity that are processed and integrated together with fuctional from graphic art, especially for high print techniques than began with woodenboard, to gouge, as it expanded into the media of rubber, screen, hardoard, stone, andmetal. The research is more focused and processing graphic arts to become an appliedart that can add economic value to artist. these changes will be reviewed by the what is the cause of the change of graphic art to applied artRagil Perdana SaniFauzan DharmawanDwi PutraNunung Nurhasanahp> Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan bukan hanya tentang kajian keilmuan akan tetapi juga memiliki nilai praktis dalam kehidupan bermasyarakat. Rumah belajar merupakan salah satu sarana pendidikan berbasis nonformal. Salah satu rumah belajar yang terdapat di Jakarta Timur adalah “Terminal Pintar”. Berdasarkan hal itu dibutuhkan kegiatan sosial guna menunjang pembelajaran anak anak di terminal pintar tersebut. Kegiatannya meliputi Movie Learning dan juga gambar kolase. Film atau movie dalam kegiatan ini dipilih berdasarkan film atau tayangan animasi yang mengandung banyak nilai-nilai yang baik terhadap perkembangan anak. Yaitu animasi yang berjudul Nusa dan Rara. Setelah menonton animasi dari Nusa dan Rara disajikan beberapa pertanyaan terkait dengan animasi tersebut. Dan menggambar kolase yang kita lakukan juga mengambil gambar dari animasi Nusa dan Rara. Yang kami nilai secara objektif dan langsung, terhadap kerapihan dan penggunaan warna. Dan didapatlah capaian dari kegiatan ini sesuai dengan yang diharapkan yaitu meningkatkan kreativitas anak-anak dan menanamkan nilai-nilai yang baik untuk perkembangan anak-anak di Terminal Pintar. Kata kunci Pendidikan, Movie learning, olase dan Nussa & Rara PDF| On Apr 28, 2018, Citra Rosalyn Anwar and others published Kolase Barang Bekas untuk Kreativitas Anak (Taman Kanak-kanak Nurul Taqwa Makassar) | Find, read and cite all the research you need
C. Bungkus Mie Dari Kertas Origami, Daun Kering, Dan Kulit Buah Salak Hanya Bungkus Mie Instan Yang Tidak Bisa Di Buat Menjadi Kolase. Contoh Dari Kolase Menggunakan Kertas Origami = Kupu - Kupu Dan Buah - Buahan. Contoh Dari Kolase Menggunakan Daun Kering = Kura - Kura Dan Dari Kolase Menggunakan Kulit Buah Salak = Landak. ⃢~ Opung~⃠⃫⃟⃤᳗᳐ JawabanC. bungkus mi instanPenjelasanKolase adalah suatu teknik dengan cara menempelkan Kertas origamiDaun keringKainDllPada suatu bentuk yang telah ditentukan.
Banyakusaha telah dilakukan untuk memanfaatkan barang bekas atau tidak terpakai di lingkungan sekitar. Salah satunya dengan mendaur ulang barang-barang bekas pakai yang berasal dari rumah untuk membuat karya seni rupa. Membuat karya seni rupa dengan menggunakan barang bekas adalah hal yang paling mudah untuk dilakukan.
- Dalam buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa 2020 oleh Sofyan Salam dan teman-teman, seni kolase adalah jenis karya seni rupa yang dibuat dengan menempel potongan, pecahan, atau kepingan material yang dimanfaatkan sebagai bagian dari bentuk yang digambarkan. Kepingan material yang dimaksud dapat berupa, kertas, kaca, tegel, kerang, kulit kayu, dedaunan, dan lainnya. Potongan, pecahan, atau kepingan tidak hanya diperlukan sebagai bahan pewarna seperti pada mosaik, tetapi juga sebagai bagian dari bentuk yang ingin ditampilkan dengan ukuran yang tidak perlu sama untuk setiap bagian. Pada kolase, potongan, pecahan, atau kepingan material yang juga biasanya dari benda bekas dapat langsung ditempelkan menjadi bagian dari obyek yang akan digambarkan. Update berita pendidikan lainnya disini • Apa itu Sumur Neraka Yaman ? Dianggap Mengerikan Masyarakat ! Dikenal sebagai Penjara Para Jin Umumnya kolase menggunakan potongan kertas, namun bahan lainnya juga bisa dimanfaatkan, seperti halaman majalah, halaman koran, pita, potongan kain, dan foto. Kolase juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendaur ulang barang-barang bekas pakai yang berasal dari rumah untuk membuat karya seni rupa. Karya seni kolase. Buku Pengetahuan Dasar Seni Rupa 2020 oleh Sofyan Salam Cara membuat kolase Dilansir dari buku Membuat Kolase 2005 karya Sue Nicholson, cara membuat kolase dengan bahan kain, kertas, maupun yang lainnya memiliki dasar yang sama, sebagai berikut - Melipat, jika menggunakan kertas atau kain bisa dengan melipatnya sesuai bentuk yang diinginkan. Kemudian dilem atau dijahit. - Meremas, untuk membentuk kolase dengan efek 3 dimensi dapat meremas kertas atau kain kemudian di lem. Remaslah sesuai dengan bentuk yang diinginkan, misalnya ilustrasi bunga-bunga di pohon. • Pengertian Bioteknologi , Sejarah Bioteknologi dan Jenis Bioteknologi ! Apa itu Bioteknologi ? - Memilin, untuk membuat bentuk-bentuk gulungan atau memberikan rambut pada gambar kolase, bisa dengan memilin kain atau kertas dan di lem.
KolaseBarang Bekas untuk Kreativitas Anak di pendidikan usia dini. Salah satu kegiatan yang menarik dan dapat mengembangkan kreativitas anak yaitu melalui pembuatan kolase dari barang
digunakandalam pembelajaran sebelumnya yaitu barang bekas. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah bentuk pembelajaran yang efektif dalam pemanfaatan barang bekas sebagai media berkarya topeng dalam pembelajaran seni rupa di kelas VII A SMP Negeri 1 Mayong Jepara ? (2) bagaimana karya topeng siswa sebagai Pengalihanhak cipta yang berupa naskah aslinya dibagi atas dasar nilai ekonominya dan dibagi sesuai syariat Islam dimana perolehan antara laki-laki dengan perempuan 2:1 atau

Untukmenciptakan suasana belajar yang aktif dan kreatif maka media perlu memberikan anifas-anifasi dan kreasi yang berkembang didunia sekarang tidak terbatas itu barang bagus dan berkualitas serta harganya maha tetapi juga barang-barang yang berasal dari barang bekas.Untuk itu dalam makalah ini,penulis menjelaskan beberapa pemanfaatan barang bekas sebagai salah satu media dalam pembelajaran

\n \n \nsalah satu pemanfaatan kolase dari barang bekas yaitu kolase dari

Kolasedibuat dengan merekatkan benda-benda ke permukaan. Bisa dikatakan, kolase adalah salah satu bentuk media campuran. Menurut Tate Gallery, kolase adalah seni yang menggambarkan teknik dan hasil karya seni di mana potongan-potongan kertas, foto, kain dan barang bekas lainnya disusun dan ditempelkan ke permukaan penyangga.

.
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/65
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/347
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/278
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/797
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/761
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/355
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/123
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/784
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/63
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/54
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/746
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/275
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/967
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/610
  • 6dcxr63tvq.pages.dev/109
  • salah satu pemanfaatan kolase dari barang bekas yaitu kolase dari